Minggu, 29 April 2012


Rahayu,..

Apa yang dimaksud 
Gelar Jagad Anyar / Jagad Urip.

Jagad Anyar , Masyarakat Anyar  anane manunggal klawan  mijil ,
Amarga Jagad Anyar ,  Gelar gumelaring manungsa saka manunggal klawan mjil .
( cuplikan Pangandikan Rama )

Gelar Jagad Anyar dapat diambil maknanya , adalah meneruskan keturunan dengan jalan / laku  Manunggal klawan Mijil   ( Puwa dumadine manungsa )
Dengan harapan tatanan kehidupan baru  dalam hal ini manusia baru , sudah mengerti sesembahannya yaitu URIP yang disebutnya  MOHO SUCI.

Dawuh yang diterima Romo Herucokro setelah mendapatkan Panca Gaib adalah Gelar Jagad Anyar . Yang dimaksudkan Gelar Jagad Anyar , adalah dengan  memberikan Panca Gaib kepada sesama manusia yang ingin laku Caranya dengan jalan  Sabdo Asmo dan  dimijilkan , yang selanjutnya seseorang yang laku itu disebut Putro Romo .

Putro Romo adalah perwujudan tugas laku Romo Herucokro yang diberikan Moho Suci agar apa yang diterimanya  digelarkan , serta  diberikan kepada sesama manusia sejagad raya .   

Disinilah letak perbedaannya Gelar Jagad Anyar .
Gelar Jagad Anyar Romo Herucokro  dengan Sabdo , disebut Putro namanya Asmo Satriya/ Wanita Sejati  ‘
Kalau  Putro Laku Manunggal klawan Mijil , disebut anak namanya  Jeneng, Aran , Nama diberikan dari orang tua kita.
Kesamaannya adalah sama-sama menciptakan Putro / anak / keturunan .

Seseorang yang ingin laku Panca Gaib , harus menjadi Putro Romo dengan jalan diberikan Asmo dan dimijilkan. Tanpa Asmo dan dimijilkan tidak bisa laku Panca Gaib.

Kenapa demikian ? .

Jawabnya : Karena lakunya merupakan Satuan system / paket lengkap ( Kunci , Asmo , Mijil + Paweling , Singkir )

Mohon ma af kadhang ku , di ulang agar dapat dipahami ..

Rahayu,..

Sabtu, 28 April 2012


Rahayu ,..

Gelar Jagad Anyar ( lanjutan )

Pemahaman, kata Mijil dan di Mijilkan bisa dikatakan benar kalau diartikan secara Gelar , maupun Gulung yang berarti Kenyataan ( kasunyatan ).

Memijilkan Kadhang baru : Dalam laku Panca Gaib , adalah memberikan Asmo kepada seorang yang akan laku Panca Gaib.
Pada era sekarang , mijil seperti yang di alami oleh Bpk. Semono , tidak akan  terjadi , Mengapa demikian ? , Karena Laku Bpk.Semono tempoe doeloe tidak dengan mudah untuk dilakukan orang di jaman sekarang.
Seseorang  menginginkan diberikan langsung Asmo  dan dimijilkan  oleh yang Maha Hidup / Urip / Moho Suci  , tidak akan  terlaksana .
Kalaupun mendapatkan langsung Urip nya Asmo dan digunakan mijil tentu tidak bisa digunakan untuk laku Panca Gaib.
Mengapa tidak bisa ?
Karena Putro Romo  , untuk Gelar Jagad Anyar hanya bisa dengan laku manunggal kinatenan sarana mijil ( tuwuh manuwuh ) yang artinya menggunakan Kunci tidak bisa untuk mendapatkan Asmo / Putro seperti Sabdo Romo Herucokro.
Apalagi setelah turun nya : Sabdo Pudak Sinumpet, Romo Herucokro tidak lagi , mengeluarkan Sabdo untuk Asmo Putro baru , cukup dengan Sabdo Asmo Putro yang disabdakan terakhir .
Kalau ada Kadhang memijilkan kadhang baru , dengan Asmo sabdo terakhir itu sesuai selaras dengan maksud dan tujuan nya Sabdo , yaitu  untuk melanjutkan Gelar Jagad Anyar.
Jadi Gelar Jagad Anyar disini adalah mewujudkan Sabdo, tidak minta asmo dan dimijil kan sendiri oleh Maha Hidup / URIP.

 ( Bersambung )

Rahayu,

Gelar Jagad Anyar ( penutup )

Ada pertanyaan dalam hati , mijil, asmo kok diberikan oleh sesama  manusia , mijil Asmo  itu dari Maha Hidup / URIP / MOHO SUCI ?
Jawabnya : Ya.. ditunggu aja sampai dimijilkan sendiri oleh URIP nya.

Seseorang mendapatkan Kunci sekarang  tidak dari  Moho Suci / URIP nya , tetapi dari sesorang Kadhang , walaupun ada  petunjuk dari Urip nya . Tetapi sosok yang memberikan adalah seorang kadhang ( manusia ).  Yang memberi Kunci bertanggung jawab memberikan Asmo Sabdo ( Asmo  terakhir ) dan memijilkan . Serta menuntun nya sesuai dengan dawuh / pangandikan Romo Herucokro .

Jadi untuk melanjutkan Gelar Jagad Anyar , telah diberikan petunjuk oleh Romo Herucokro kepada Putro-putronya .Bahwa Asmo Putro sekarang adalah yang sudah kita ketahui bersama .  Selain Putro Romo , tidak bisa memberi Asmo Sabdo atau memijilkan kadhang baru .
Biarpun tahu tata caranya memijilkan kalau bukan Putro  tentu tidak bermakna / tidak mahanani .

Hubungan kepada kadhang baru setelah seorang   dimijilkan adalah sama.
Sama-sama Putro Romo . Tidak harus sungkem , disembah , dll nya , karena sudah sama mempunyai Panca Gaib untuk laku .
Hubungan yang terjalin  adalah sebagai kadhang , sebagai penuntun atau sebagai Dosen Pembibing , kalau belum bisa mandiri  dalam  melakukan Laku Panca Gaib .

Mudah-mudahan bermakna bagi Kadhang Baru , Kadhang Muda / Taruna yang melakukan Panca Gaib.

Rahayu,..




Rahayu,..

Makna dan arti mengakui ( Ngakoni ) Putro Romo .
 

 1. Mengakui Putro Romo tidak perlu diucapkan : Tetapi lebih ditujukan kepada Sikap dan Perilaku , seperti yang   terkandung dalam : Ingsun Sabdo Dadi “ Kitab Suci Adamakno  “wastanipun iku wujudiro jekti .

2.  Laku “ Panca Gaib “ pasti Putro Romo , karena laku  tersebut hanya bisa dilakukan kalau sudah diberi Asmo Satriya / Wanita oleh Romo Herucokro Semono.(secara hukum melaksanakan Panca Gaib berarti sudah mengakui )

3.  Sabdo Honocoroko : Sabdo untuk Gelar ( hubungan berbangsa dan bernegara ) yang pada dasarnya dapat dilakukan dari mulai Kepala keluarga sampai pemimpin tertinggi organisasi atau apapun namanya .

  
Yang pada intinya kadhang Muda Taruna , bahwa pada waktu itu Romo mengetahui bahwa Putro-putra takut  laku Panca Gaib akibat dalam tekanan politik dan pemerintahan  Maka turun “ Sabdo Honocoroko “ , yang pada intinya , Putro Romo harus dilindungi, diayomi semua , jangan sampai ada yang tertinggal.

Diberikan pentunjuk caranya :
Putra Romo harus diwadahi dulu , setelah itu baru kita bisa mengayomi dan melindungi.
Berdirilah Paguyuban Penghayat Kapribaden : yang sudah di setujui  ( dipangestoni Romo )
Dapat diambil kesimpulan ngakoni  : Sabdo Honocoroko , ditekankan pada laku sikap melindungi, mengayomi putro Romo semua , dengan petunjuk Nya .

Mudah-mudah dapat diambil maknanya,…

Rahayu ,…..


Kamis, 26 April 2012

Gelar Jagad Anyar


Rahayu ,..( lanjutan )
 Gelar Jagad Anyar

Pemahaman bisa dikatakan benar kalau , kata Mijil dan di Mijilkan diartikan secara Gelar , maupun Gulung yang berarti Kenyataan ( kasunyatan ).

Memijilkan Kadhang baru : Dalam laku Panca Gaib , adalah memberikan Asmo kepada seorang yang akan laku Panca Gaib.
Pada era sekarang , mijil seperti yang di alami oleh Bpk. Semono , tidak akan  terjadi , Mengapa demikian ? , Karena Laku Bpk.Semono tempoe doeloe tidak dengan mudah untuk dilakukan orang di jaman sekarang.
Seseorang  menginginkan diberikan Asmo  dan dimijilkan  oleh yang Maha Hidup / Urip / Moho Suci  , tidak mudah  terlaksana .
Kalaupun mendapatkan Asmo dan dimijilkan tentu tidak bisa digunakan untuk laku Panca Gaib.
Mengapa tidak bisa ?
Karena Putro Romo untuk Gelar Jagad Anyar hanya bisa dengan laku manunggal kinatenan sarana mijil ( tuwuh manuwuh )
Apalagi setelah turun nya : Sabdo Pudak Sinumpet, Romo Herucokro tidak lagi , mengeluarkan Sabdo untuk Asmo Putro baru , cukup dengan Sabdo Asmo Putro yang disabdakan terakhir .
Kalau ada Kadhang memijilkan kadhang baru , dengan Asmo sabdo terakhir itu sesuai selaras dengan maksud dan tujuan nya Sabdo , yaitu  untuk melanjutkan Gelar Jagad Anyar.
Jadi Gelar Jagad Anyar disini adalah mewujudkan Sabdo, tidak minta asmo dan dimijil kan sendiri oleh Maha Hidup / URIP.

Ada pertanyaan dalam hati , mijil, asmo kok diberikan oleh sesama  manusia , mijil Asmo  itu dari Maha Hidup / URIP ? , Jawabnya : Ya.. ditunggu aja sampai dimijilkan sendiri oleh URIP nya.

Seseorang mendapatkan Kunci sekarang  tidak dari  Moho Suci / URIP nya , tetapi dari sesorang Kadhang , yang memberikan Kunci . Yang memberi Kunci bertanggung jawab memijilkan . Serta menuntun nya sesuai dengan dawuh / pangandikan Romo Herucokro .

Jadi untuk melanjutkan Gelar Jagad Anyar , telah diberikan petunjuk oleh Romo Herucokro kepada Putro-putronya . Bahwa Asmo Putro sekarang adalah yang sudah kita ketahui bersama .  Selain Putro Romo , tidak bisa memberi Asmo Sabdo atau memijilkan kadhang baru .
Biarpun tahu tata caranya memijilkan kalau bukan Putro  tentu tidak bermakna / tidak mahanani .

Hubungan kepada kadhang baru setelah seorang   dimijilkan adalah sama.
Sama-sama Putro Romo . Tidak harus sungkem , disembah , dll nya , karena sudah sama mempunyai Panca Gaib untuk laku .
Hubungan yang terjalin  adalah sebagai kadhang , sebagai penuntun atau sebagai Dosen Pembibing , kalau belum bisa mandiri , dalam  melakukan Laku Panca Gaib .

Mudah-mudahan bermakna bagi Kadhang Baru , Kadhang Muda / Taruna yang melakukan Panca Gaib.

Rahayu,..

Rabu, 25 April 2012

Gelar Jagad Anyar


Rahayu,
Gelar Jagad Anyar   
 Mijil di Mijilkan

Arti Mijil bisa keluar dari dalam  ruangan atau sesuatu . Dimijilkan aktif/ dikeluarkan .
Apa yang keluar bisa berujud benda dan atau tidak berujud.

Pengertian Mijil dan Asmo dikalangan Kadhang Putro Romo sangat bervariasi.

Perbedaan pendapat memang wajar karena didasarkan pada : Gelar , ( berdasarkan pola pikir ) Pada Gulung pun beda ( berdasarkan olah rasa ) , sehingga terjadi juga perbedaan apa arti Mijil dan di Mijilkan.

Ada pendapat Mijil nya Bpk.Semono , diartikan Moho Suci menyatu dengan Bpk.Semono. Itu benar yang pada intinya ,
Apakah tidak melalui  proses menyatunya dengan Moho Suci ?
Nah proses itulah yang menyebabkan bisa dilenggahi/ menyatu dengan Moho Suci . Proses yang harus dilalui adalah harus dengan Kunci , Asmo , kemudian Mijil.
Proses menyatu tidak akan terwujud kalau tidak menggunakakan lebih dulu Kunci , Asmo dan Mijil , yang telah diberikan Nya.

Dapat diambil kesimpulan : Bahwa waktu di mijilkan , Moho Suci belum Menyatu dengan Raga Bpk. Semono.
Setelah Bpk.Semono mendapatkan Asmo  bisa Mijil , dengan Asmo  Herucokro  baru Moho Suci Menyatu.
Ada pertanyaan dalam hati , Moho Suci menyatu kok harus melalui proses dan  persyaratan?,
Tentu akan memilih , tidak semua manusia akan dilenggahi , semuanya ditentukan laku , Misalnya kalau kita sediakan tempat duduk yang reot kotor , ya ,….tidak akan diduduki , tetapi lebih memilih tempat duduk yang kuat enak , bersih, berlapis sutera ,  beralas permadani dengan pernik-pernik  permata  .
Itu semata terwujud karena laku dan jawaban pertanyaan filosofinya Bpk.Semono.

( Bersambung )

Senin, 23 April 2012


Rahayu,
Wahyu Eko Buwono :

Wahyu wis diarani , Eko siji , Buwono , Jagad , Wahyu siji sajagad. ( Atur kd. Sepuh gosok-ginosok temu kadhang Jombang ).
Wahyu Eko Buwono , yaiku Kunci , sing diparingake Romo Semono.

Romo dawuh :  Romo anggulawethah Kunci iku wis ma ewu-ewu tahun (Beribu-ribu tahun yang berarti tidak bisa dihitung lamanya ).(Atur kd.Suwardi Suroso )

Apa hubungan nya dengan Panca Gaib .

Bpk. Semono sebelumnya sudah mendapat kan Kunci . Namun Kunci tersebut belum bisa untuk menjalankan laku .
Baru setelah Romo dimijilkan pada tanggal : 14 Nopembe r 1955, di Perak Barat no 93 , Jam : 18:05 di Surabaya , baru bisa untuk laku , sesuai dengan petunjuk yang telah diterima sebelumnya.
Bpk.Semono di mijil kan Moho Suci , dan diparingi Asmo : Heru Cokro . ditugaskan untuk Gelar Jagad Anyar .Dengan  diberikan kewenangan memberikan Asmo kepada Putro.

dengan demikian , kunci .. merupakan wahyu yang pertama diterima oleh Romo , kemudian untuk bisa menjalankan kunci tersebut di mijel kan diberikan  asmo .

Bagaimana dengan : Pawelling , dan singkir .?

Paweling , dan Singkir , adalah merupakan piandel ( wahyu pendaping ) yang diterima Romo Heru Cokro , untuk melaksanakan Dawuh Moho Suci untuk Gelar Jagad Anyar .
Gelar Jagad Anyar untuk Romo Heru Cokro tidak sama Gelar Jagad Anyar oleh Putro.
Gelar Jagad Anyar yang dilakukan oleh Putro harus manunggal ( Dedalane manunggal kinantenan sarwo mujil ) yang diartikan meneruskan keturunan ( tuwuh manuwuh ).
Sedang Romo untuk Gelar Jagad Anyar hanya dengan : Sabdo , Sabdo Asmo yang diberikan setiap manusia yang menginginkan menjadi Putro Romo .
Gelar Jagad Anyar yang dimaksudkan Romo hanya bisa dijalankan dengan Manunggal dan Mijil . Yang inti pokok nya hanya dengan Kunci Asmo dan mijil.

Tentunya Sabdo-sabdo  Romo bisa terwujud dengan wahyu ( piandel ) pendaping untuk dapat langsung berhubungan dengan Moho Suci .

Apakah hanya dengan Paweling atau Singkir digunakan untuk berhubungan dengan Moho Suci ?
Apakah cukup dengan Kunci , Mijil dengan Asmo juga dapat digunakan  berhubungan Moho Suci ?
Itu yang belum mendapatkan jawaban . ( apa semuanya bisa ? )
* )..berhubungan Moho suci ( dilenggahi / menyatu )
Rahayu,…


Rahayu,
 Aneh tapi Nyata

Dawuh / Pangandikan Rama
Rama yen wis bali menyang kasedan jati, Putra-putra  ora usah was sumelang , Rama bakal nyawiji menyang putra-putra kabeh .
“ Putra bisa kaya Rama nanging dudu Rama” lakune ngremet kaya semut ( atur kadhang sepuh Sutadji )

Entah karena dawuh / pangandikan tersebut kadhang Muda Taruna , Tumbuh Putro dengan sebutan Romo ………, Romo ……… kejadian tersebut setelah Romo kapundut .

Tumbuh Romo-Romo baru , yang dapat memberikan Asmo , dan lain-lain nya.
Kejadian ini memang nyata , dan terjadi di daerah – daerah .
Kadhang yang menerima Asmo  di dawuhi ( memberikan ) sanak dan saudara, teman , tetangga , dll. , maka diberikanlah Asmo itu kepada kadhang baru.
Walalupun sebenar nya Asmo tersebut sudah tidak bisa dipergunakan.

Ada seseorang yang laku , dan sekarang masih hidup , mengatakan bahwa dia sudah pernah laku manunggal  . Didalam laku mencari jati diri diberikan petunjuk supaya ke rumah kadhang dengan ciri dan gambaran dalam lakunya . Oleh sebab itu mereka datang ke rumah kadhang , mengatakan sebenarnya bahwa mereka ingin laku seperti yang dimiliki kadhang ( Laku Manunggal ).
Yang kemudian diberikan lah kunci , asmo dan di mijilkan.

Tidak lama berselang : bertanya dalam hati , Wong arep madep wae , kok dadak kudu , doprok , ngesod , dan nyembah , kaya nyembah Tuhan.
Karena tidak tahan bisikan hati , maka keluarlah mereka dan tidak lagi , menggunakan kunci , ( Laku Manunggal ) dan tidak lagi datang  menemui  kadhang yang memberi Kunci .

Itu semua diceritakan kepada kadhang dalam acara Sarasehan BKOK  .
Jawab saya : Itu semuanya tidak benar Saudaraku , dulu semasa masih Sugeng nya Romo Putro Romo kalau sowan memang demikian , tapi sebatas pada tatanan seorang bapak dan anak,
Itu bukan sikap manembah seperti menyembah Tuhan , melainkan Sungkem kepada Romo. Sikap yang tidak berlebihan , seperti biasa seorang putra kepada bapaknya, kalau itu dimaknai menyembah lebih enjoi  Sikapya abdi dalem kepada Rajanya

Ternyata terjadi ada kadhang : Seperti Romo tapi bukan Romo.
Ada ada saja ! bagaimana bisa ? :  “ Putro sungkem sama Putro “
Ha…ha….ternyata ada kadhang kita yang pernah disembah .
Aneh tapi nyata , pernah jadi kadhang , tetapi sekarang bukan kadhang .

Rahayu,......


Rahayu,

Penyajian Budaya Spiritual ; Penghayat Kapribaden

* ) Maka diberikan sarana gaib yang ke empat , yang disebut SINGKIR . Gunanya adalah untuk membantu mengalahkan AKU nya sendiri.
Sarana gaib ke lima , yaitu PAWELING .Ini akan membawa Hidup si Penghayat menyatu / manunggal dengan hidup yang menghidupi alam semesta seisinya ( horizontal ) dan dengan SUMBER HIDUP Tuhan Yang Maha Esa ( vertical ).


*)…. Penyajian Pemaparan Budaya Spiritual , diselenggarakan pada tangal 20 s/d 22 September 1988, di Hotel Purnama , Cipayung ,Bogor . Dr. Wahyono GSW     ( NASKAH PAGUYUBAN PENGHAYAT KAPRIBADEN )


* ) Sinopsis Pemaparan Budaya Spiritual Paguyuban Penghayat Kapribaden.
Perilaku spiritual : Kunci , Asmo , Mijil .( laku membersihkan raga : Sabar, Narima, ngalah , Tresno welas asih , Iklas ) Mengalahkan / menipiskan laku AKU nya (egois, egosentris, sombong, angkara murka, masa bodoh, menuruti nafsu, malas ) dikalahkan / ditipiskan dengan SINGKIR.
Kemudian ada kemungkinan bisa menggunakan PAWELING .( Dr. Wahyono GSW )

Ada pernyataan kadhang kalau paweling itu adalah hak Romo ,  yang dimaksud adalah, dimungkinkan  kata-kata kita  menjadi sabdo ( yen di lenggahi ) , itu semua  tergantung Moho Suci , jadi itulah yang dimaksud hak Romo, ( dilenggahi atau  tidak dilenggahi  ),        bisa / tidak  manunggal dengan Moho Suci. ( gosok-ginosok forum bersama )

Sebagai pertimbangan  bahwa : Paweling dan Singkir adalah wahyu pendaping , sesuai atur kd.Sepuh , sebelumnya Kunci itu disebut Wahyu Eko Buwono,  yang berarti satu sejagad.
Pangandikan / dawuh Romo . Bahwa Kunci sudah dimiliki / dihayati dengan waktu yang tidak dapat dihitung lamanya ( mangewu-ewu tahun ) .
Urut-urutan pencatatan yang pertama-tama bahwa Kunci diperbolehkan ditulis : Kunci dibaca 7 X , Mijel dengan Asmo ,  Paweling , Singker , dibawahnya. ( Pecetakan Moro Seneng Surabaya ) .

Dengan demikian  tulisan ini dapat dipakai Putro Romo sebagai sumber/ masukan , inspirasi , dalam menentukan : Secara Gelar ataupun Gulung , Bagaimana seharusnya menggunakan Panca Gaib ( Kunci, Mijil , Asmo , Paweling , Singkir )

Itu semua tergantung Rasa kita masing-masing , menurut seg / mantapnya kadhang putro dhewe-dwewe .
Rahayu,…

Selasa, 17 April 2012


Rahayu,…

Tongkat Komando ( Pusaka Galih Kelor )

Tongkat Komando adalah wujud tongkat yang dipakai oleh seorang pemimpin untuk memberikan perintah / komando ( perintah  kebersamaan )  kepada bawahan yang jumlah nya lebih dari satu .

Pusaka  Galih Kelor adalah mirip dengan ( Tongkat Komando satuan  militer ) , oleh Moho Suci melalui Romo Herucokro Semono  diberikan kepada Kd. Sepuh Dr.Wahyono , sebagai bukti perintah ( piandel ) dalam  melaksanakan  Sabdo Honocoroko .

Siapa yang wajib memiliki ?
Yang wajib memiliki adalah seorang pemimpin , yang berada di puncuk pimpinan , suatu organisasi , ataupun apa namanya , yang membawahi banyak orang .
Galih Kelor menurut pandangan Putro Romo , Adalah pusaka  yang sangat sakral .
Karena tidak sembarangan orang bisa mendapatkannya.
Kalau hanya kayu galih kelor aja mungkin kadhang bisa mendapatkannya.

Bagi Putro Romo ,  sakral , bisa dimaknai bermacam-macam  menurut pandangan yang beragam .
Misalnya : Kalau galih kelor diberikan saya , mungkin tidak akan bermakna , misalkan saya dudul kan orang yang saya anggap bersalah tidak tentu ,  orang tersebut ‘ Modar “ seperti  pangandikan Romo . 
Karena apa ? 
Saya bukan seorang pemimpin tertinggi , saya tidak mempunyai hak itu ,  sifat keampuhannya atau Gaib galih kelor tidak akan muncul kalau saya yang membawa .

Pola pikir  yang ingin saya sampaikan dengan harapan : Pusaka Galih Kelor hanya dibawa / dimiliki oleh seseorang yang menjadi pucuk pimpinan.
Pimpinan  ( Putro Romo  ) membawa   Tongkat Komando Galih Kelor , akan menjadikan Organisasi yang dipimpinnya  mempunyai kebersamaan,  kesatuan gerak dan tindakan .  Alangkah indahnya , kalau Tongkat komando nanti diberikan kepada Putro Romo pinilih yang menjadi pucuk pimpinan abdi kekadhangan .
Sehingga Tongkat Komando Pusaka Galih Kelor tidak akan hilang makna dan keampuhannya dari sejarah keberadaannya  dan menjadikan kemantapan / sugesti  kepemimpinan .

Pusaka Galih Kelor tempoe doloe sebagai symbol ( piandel ) dalam melaksanakan tugas  Sabdo Honocoroko .

Pertanyaan  :
Siapa yang mendapatkan  tugas / estafet selanjutnya ?
Masih adakah Pusaka Galih Kelor ?
Dapatkah diberikan kepada seorang pinilih  Putro Romo dengan proses Wisuda ?
Legowokah simbol  itu kalau diberikan kepada pucuk pimpinan dimasa akan datang ?

Rahayu,..

Senin, 16 April 2012


Rahayu,…

Apakah Organisatoris Adamakno : Paguyuban Penghayat Kapribaden
Sekelumit pernyataan :

“ Berjalan dengan Tangan Mengayun , ayunan tangan seimbang dengan langkah kaki . Kalau kaki kanan melangkah ke depan , tangan kiri mengayun ke belakang ”

“ Kaki melangkah dengan  sembarangan akan jatuh  berakibat tangan yang mengayun bisa patah atau luka “ .

Pertanyaan mengapa demikian ?
( Atur kd. Nuryanto , gosok-ginosok temu kadang di Jombang Jatim )

Jawab : Itulah  diantara nya  yang dinamakan Organisatoris Adamakno.
Misalkan : Makan tangan memegang sendok , memasukan  ke mulut pas , kembali mengambil nasi , tidak akan dimasukan ke mulut , kalau proses mengunyak belum selesai, sambil menunggu proses , tangan dengan sendok mengaduk memilih apa yang akan dimasukan lagi ke mulut , begitu sudah ditelan tangan kembali memasukan makanan ke mulut .

Dapat dikatakan bahwa itu adalah proses / system yang Organisatoris ( Adamakno … iku wujudiro jekti ) sestem program yang sudah  terorganisir dengan hubungan yang simetris

Dengan demikian diharapkan ‘ Paguyuban Penghayat Kapribaden “ Abdi kekadhangan  se demikian , system organisasinya . Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merupakan central perintah .
Sedangkan Adi kekhadangan , dalam melaksanakan perintah harus mempunyai system terorganisasi dengan hubungan yang simetris .
( seperti cpu di computer dengan Pengguna  ) kalau perintah tidak semetris,  computer akan memberi peringatan tunggu masih dalam proses ( loudding ) , kalau tidak sabar diperitah lagi computer akan hang .

Demikian juga diharapkan Kadang Putro dalam melaksanakan “ Sabdo Honocoroko dan Guyub Rukun “ mempunyai system yang terorganisasi dengan hubungan yang simetris.

“ Selamat menjalankan Sabdo Honocoroko dan Sabdo Guyub Rukun “

Sumber : Gosok-ginosok Putro Romo di Jombang Jatim Sabtu 14 April 2012 .
Rahayu ,…

Adakah hubungan Sabdo Honocoroko dengan Sabdo Guyub Rukun ?

“ HUKUM SEBAB AKIBAT “

Sebelumnya kita harus kembali ke masa lalu , apa sebenarnya yang terjadi .
Setelah didirikan Paguyuban Pengahayat Kapribaden , dan telah terdaftar / terinventarasasi di Pemerintahan . Ternyata perjalanan Paguyuban tidak semulus perjalanan organisasi yang di inginkan .
Prinsip Dasar Mewadahi , mengayomi , Putro Romo , dimaknai yang berbeda-beda .

aDA YANG MEMAKNAI :
LakU GULUNG NYA YANG HARUS DIWADAHI  , SUPAYA PANCA GAIB TETAP LEsTARI.
Pada  kenyataannya setelah didirikan wadah paguyuban putro romo malah tidak tidak guyub tidak bisa menyatu  rante rinante rasanya

Apakah ada kesalahan sabdo honocoroko ?

mengapa sabdo honocoro sabdo  satu-satunya yang tertulis dan ditapak astani  oleh moho suci dan romo
Ditambah satu pusaka piandel galih kelor diberikan yang mendapatkan tugas .

Apakah karena keadaan , memaksa dawuh romo itu menjadi sangat urgen , karena situasi tekanan politik dan keadaan dan suasana waktu itu , yang  tidak dimukinkan semuanya potro dapat melaksanakan  Sabdo honocoroko.

untuk menjadikan paguyuban itu berdiri , diperlukan materi dan pengorbanan yang tulus , akan sia-sia kalau pengorbanan yang tak ternilai yang disumbang sih kan putro-putro demi berdirinya paguyuban malah menjadikan putro tidak guyub.

apa dawuh / pangandikan yang berbeda-beda dari pertanyaan yang sama terdadap pertanyaan putra-putra.

penyebabnya salah satu diantaranya : yang di sampaikan  kadhang sepuh : adalah rasa egoisme , tidak mau menanggalkan dulu pendapatnya , tidak menggunakan olah rasa nya .

kalau  kaki jalan yang sembarangan , akan berakibat tangan yang mengayun akan patah atau luka . ( organisatoris adamakno . Kd.nuryanto.sby )

hukum sebab akibat didalam proses gelar berlaku ;

Keluarlah  : “ Sabdo guyub rukun “ ( agar putra kembali semula menyatukan  rasa raterinate  )

Apa kita sudah guyub ?

arti guyub rukun : adalah berjalan dengan ayunan tangan (postingan menyongsong mensukseskan musda dan munas penghayat kapribaden )
Sumber : gosok-ginosok temu kadang di jombang jatim )
Rahayu,…




Kamis, 12 April 2012

Konsep Adi Kekhadangan


R a h a y u ,……

KONSEP ABDI KEKADHANGAN

Konsep ( Blue print ) adalah sekedar rencana kegiatan atau sebagai dasar yang akan  dipakai dalam suatu keputusan atau kepentingan  untuk melaksanakan kegiatan.
Abdi kekadhangan ( Pengurus Organisasi ) :  Merupakan suatu tindakan yang tulus dan iklas  ( sepi ing pamih rame ing gawe ) dijalankan untuk melakukan sesuatu apapun yang menjadi tugas/ kewajiban kekadhangan .

Dasar yang fundamental Abdi Kekadhangan Putro Romo  :
  1. Panca Gaib ( Kunci , Asmo , Mijil , Paweling , Singkir )
  2. Sabdo Asmo Putro , Sabdo  Honocoroko, Sabdo Guyub rukun .
  3. Kekudangan Romo ( Kitab Suci Adamakno )
  4. Dawuh Romo , Pangandikan Romo.
  5. Laku Tumindake Putro , Tembang Kinanti Lobong , dan lain-lainnya                                                                                                                                                                        
Mengapa konsep abdi kekadhang diperlukan ?
Karena sudah dibentuk Organisasi Paguyuban Penghayat Kapribaden
Merupakan kegiatan Gelar , dengan legalitas ( Tanda tangan ) Moho Suci , dan Romo Herucokro.  ( Iki bab gelar , yen mestine durung wektune, nanging iki jebol Maha Suci dhewe kang Tapak Asma.)

Organisasi Paguyuban Penghayat Kapribaden : Adalah satu-satu Organisasi Putro Romo Se Jagad  , diperlukan landasan gelar / petunjuk Pelaksanaan Pembinaan  Organisasi .

Konsep  yang kita temukan dalam Gosok-ginosok Putro Romo dalam ( Forum Bersama )  Organisasi Paguyuban Penghayat Kapribaden adalah :

  1. Konsep Ngelingke , Elek ke , kemudian “ di Tinggal “  ( konsep sanepan  )
  2. Konsep Ora keno Cawe-cawe liyan.
  3. Konsep Laku  Gelar dan Laku  Gulung , Iki dudu Organisasi nanging satemene iki Kasunyatan kawruh Urip 
  4. Konsep Pambuka , Panutup .

Dari konsep tersebut diatas apakah dapat  disimpulkan ?
Bahwa Pembinaan Paguyuban Penghayat Kapribaden ( Abdi kekadhangan ) secara Gelar dan Gulung , ( selain dasar yang  fundamental ) bagi Putro Romo adalah : seperti tersebut diatas ? 

Mohon bisa ditambahkan masukan kadhang-kadhang untuk memperbaikinya .

Rahayu,..

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...