Minggu, 25 Maret 2012

Lehih Hati-hati berperilaku




Lebih hati-hati berperilaku :
Rahayu,…
Bersyukur dapat melaksanakan Dawuh ;

Kadhang2ku seluruh Indonesia dan kadhang yang diluar negeri, patut kita bersyukur Kepada Gusti Ingkang Moho Suci bahwa : Kita  dapat melaksanakan Dawuh Romo : dengan pagelaran Wayang Kulit dengan lakon : Togog Mlaku Mundur , tidak terbayangkan sebelumnya , ternyata kadhang2 kita dapat melaksanakan dawuh tersebut.
Walaupun syarat2  tersebut dikatakan sangat berat , karena membutuhkan , tenaga , pikiran ,waktu , materi , dengan kemampuan yang  kita miliki.

Pesan yang disampaikan Dalang diantaranya :
Dalam cerita ; Togog sudah tidak sanggup lagi  untuk ngemong ( menjadi abdi ) nya manusia yang laku angkara murka ( mengumbar hawa napsunya ).
Dengan tidak mau menjadi abdinya , maka dapat diambil kesimpulan bahwa laku angkara murka sudah tidak ada lagi yang membentengi .
Sehingga siapa saja yang laku angkara murka ( mengumbar hawa napsunya ) akan lebur dan hancur karena tidak adanya Togog. Selama ini manusia angkara , masih bisa terlindung oleh Togog-togog ( siapakah Togog dimaksudkan ? )

Oleh sebab itu sikap pribadi kita harus lebih hati-hati berperilaku  

( Falsafah kita  :  Hidup   tidak lagi di kuasai dan diperbudak  oleh Budi Pakarti dan Panca Indra , tetapi diserahkan sepenuhnya  kepada Sang Maha Hidup / Urip)

Mudah2an Negara kita menjadi  adil dan makmur , diawali dengan hancurnya angkara murka di bumi nusantara .

Rahayu,…

Senin, 19 Maret 2012

Konsep / sebutan generasi yang akan datang


Makna konsep/sebutan generasi yang akan datang:

Rahayu,..

Banyak kontro versi pada judul postingan sebelumnya bahwa :  kitrikan  kadhang
Tulisan Rama ( Bahasa Jawa ) Romo ( Bahasa Indonesia )
Fawatnya Romo ( sedane Rama ) , Meninggalnya Romo Semono  bukan Meninggal nya ROMO.
Beda Tulisan Romo  dan ROMO yang berbeda arti dan makna .

Dari : Gosok-ginosok khadang saya coba untuk membuat gambaran , tentunya gambaran ini hanya sebagai pendapat yang tidak ingin menjadikan kebenaran .

Pada waku Romo Semono masih hidup , setiap kadhang putro kalau menghadap minta sesuatu , nyuwun pangestu , nyuwun dan penyuwunan lainnya,  walaupun putro tidak menghadap maka putro pasti menyebutnya : “ Romo “ , nyuwun …… Romo nyuwun……
Konsep Romo /ROMO mempunyai multi dimensi dikalangan kadhang putro.
Romo bisa Moho-Suci, Romo bisa Urip , Romo bisa Bapak , Rama ( Rasane Manunggal ) dan lain sebagainya .
Saya coba untuk memaknai  dari konsep tersebut tidak mudah.

Kita sepakat tentunya konsep sebutan Tuhan  kita : Adalah “ Gusti Ingkang Moho Suci “
Tetapi dalam panyuwun kadhang masih menyebutnya : ROMO nyuwun ………

Konsep yang ingin saya bangun kepada generasi mendatang adalah jangan sampai terjadi salah kaprah : Seperi misalnya Tuhan Yesus . Jangan sampai ROMO dikalangan generasi penerus nanti akan dimaknai Tuhan .

Sedang konsep Romo sebenarnya adalah konsep sebutan putro ( Putra /Asmo ), yang disabda dan dimijilkan oleh Romo Heru Cokro.
Kalau setuju maka Putro ( Putro/Asmo ) mempunyai panyuwun apa tidak sebaiknya menyebutnya ( Tuhan ) , yaitu “Gusti Ingkang Moho Suci “
Apa makna Putro ( Putro / Asmo ) nyuwun pangestu Romo bahwasanya Romo sudah kembali di pangkuan  Moho Suci.

Apakah tidak sama hal nya kalau kita sudah ditinggalkan oleh orang tua kita ?
Apakah seharusnya kita masih meminta kepada orang tua kita  yang telah kembali menghadap Tuhan Yang Maha Esa ? ( kalau  hal ini tidak sama  jangan dipakai dasar, tetapi hanya sekedar untuk merenung )
Sekali lagi kadhang  ini  konsep/sebutan generasi yang akan datang , suatu kebenaran dikalangan kadhang putra Romo, tergantung kepada Rasanya sendiri-sendiri .             (seg-ke / mantep-e  dwewe2)
Rahayu ,…
Sumber : Komunitas SMS., Gosok-ginosok Forum Bersama Face book Kapribaden,

Selasa, 06 Maret 2012

Menemukan Jatidiri



Jatidiri Putro Romo :

Rahayu ,…..

“Laku Panca Gaib “, itulah yang dinamakan Putro Romo sudah menemukan  Jatidiri nya.
Panca Gaib sudah menjadikan  kepercayaan spritual nya , merupakan falsafah hidup , pedoman /pegangan hidup , perilaku hidup , dll. yang sudah diyakini kebenarannya , guna menjalankan  kehidupan di dunia sebelum kembali ke asalnya  ( Kepangkuan Gusti Ingkang Moho Suci ) .

Kepada kadhang Muda , Taruna , yang laku Panca Gaib , mohon untuk menghayati kembali se dalam-dalamnya Asmonya Satriyo/Wanito Sejati .( Posting : Serupa Tapi Tak Sama ) Sudah bisa mandirikah ? Sudah bisa “sambung rasa “ dengan kadhang-kadhang sesama putro Romo  ?

Khususnya kadhang-kadhang yang Asmonya ( Asmo kang isih disimpen ), Anda harus berani keluar dari kotak / lingkungan lebih dahulu , untuk melihat kebenaran , tanpa punya kemauan dan keberanian untuk melihat dari luar , maka anda tidak akan tahu dan menemukan  kebenaran yang sejati.
( Presiden Gus Dur untuk melihat negara waktu dipimpinnya  , Beliau harus melihatnya dengan rasa nya dari luar / bepergian ke luar negeri )

C a r a n y a :

Minta Asmo lagi kepada kd.setempat sesuai dengan Sabdo Romo , kemudian hayati mana yang paling benar dari kedua kebenaran itu.
Anda akan dapat menentukan kebenaran Sejati .
Itu merupakan proses untuk menuju Jatidiri , yang  dimiliki lebih dahulu  oleh kadhang-kadhang  Putro Romo.

Bersyukur lah kadhangku anda sudah masuk di Forum Bersama Groups Kapribaden , sehingga anda bisa sharing , gosok-ginosok, jangan salahkan kadhang  , tapi cari kebenaran .
Kewajiban Abdi kekadhangan Pusat , Propinsi, Kabupaten , dan kadhang putro semuanya untuk  : memberitahu , mengingatkan,  …wis ngelingke ( Atur Kd.Sepuh Dr.Wahyono ) dan seterusnya ,……dan ……strs nya.

Lhooo,…  saya  kok kaya pendito , “mejang kadhang “,  ha ..ha….mohon ma af,…wajib !
( beda lho karo : ora kena cawe-cawe liyan )

Coba tulisan yang mahanani yang bisa membuat senang / tentram kadhang , ternyata tidak mudah . Seperti” Kekudangane Romo” Samuna-muni mu mahanani ( berguna dan terbukti ) tansah gawe tentrem ( liyan ) sing ngrungokake ( mendengarkan )

Rahayu ,…..

Guyub Rukun


Rahayu,…

Guyub Rukun :

Guyub rukun iku ibarate “Mlaku lembehan “, Lumaku tanpa lembehan iku sing diarani ora Guyub rukun ( Atur kadhang sepuh: Sudardi jkt.)

Guyub Rukun ( Kebersamaan ) itu diumpamakan Berjalan dengan ayunan tangan , kalau berjalan tanpa ayunan tangan berarti tidak ada kebersamaan.

Guyub  iku , duweni teges nyekuyung , ( mendukung ) apa sing dikarepake :  kumpulan apa bae , abdi kekadhangan , lan liya liyane  sing duweni kekarepan pribadi utawa golongan / bebarengan .
Rukun   duweni teges ora ana Rasa : cecongkrahan , memungsuhan, seje panemu , tansah golong lan gilig ing panemu ( Kesatuan pendapat )

Guyub rukun sing ora “duweni dasar-dasar penemu “ ing nduwur , tegese ora guyup utawa kurang guyub.
Panyengkuyung sing dilandesi panemu-panemu  sing beda-beda  iku , kudu disingkirke .

Luwih cethane :  Tangan kudu tetep lembehan , atut lakune sikel. ( tangan harus
tetap mengayun }
Dene Lakuke Sikel mau arep ” menyang ngendi bae , “Tangan ora maelu “.(tangan hanya menurut kehendak , tidak peduli / terserah )
Yen krasa lara , melu lara , yang krasa penak melu ngrasak ake.

“Ing kene kasuwun “: Lakune sikel kudu tansah adedasar laku sing bener

Bisa diringkes katur ngestok-ake  : Sabda Rama “Guyub Rukun iku , Ora Gampang , Ora Angel.”(Tidak semudah seperti membalikan telapak tangan )

Sumber inspirasi  : Gosok-ginosok Kd.Sudardi Jkt .( Pagelaran Togog Mlaku Mundur Setinggil Jogya.)

Rahayu,…

Wicaksana


 Rahayu, ….

Mengenali Satriya / Wanita  Sejati

Laku Tumindake Satriya / Wanita Sejati .

Satriya/Wanita Sejati iku nduweni  ka-Wicaksanan : Wicaksana tegese ora pada karo Pinter / Wasis , ( Pandai , Bijaksana,  dalam bahasa Indonesia )

Nanging sabener-e kudu mangerti karsane Urip .
Yen wis “mangerti  karsane Urip “ kudu bisa “tumindak” , Apa ? , sing di karep-ake “ Urip “.
Ya… iki sing diarani laku tumindak-e Satriya / Wanita Sejati.

Luweh cethane :  Ibarate yen krasa nguyuh gek  ndang di uyuh ake ( Kalau terasa mau kecing segera dikeluarkan )  Ya …” Iku sing diarani wicaksana “ .

Kudu bisa lan ngerti karsane Urip kang sejati .
Kudu bisa mbedak-ake antarane sabener-benere karep-e  :  karsane Urip , karepe budi pakarti lan pancadriya ( panca indera )

Umpamane : Yen ora kudu nguyuh  “ yen diuyuhake ! …….. .Ya… ora bisa “.

Bisa diringkes Satriya / Wanita Sejati mono laku lan tumindak e “ kudu bisa ngrasak ake Urip e“.
Carane kepriye ? ,
Kudu tansah “eling “ marang Gusti Ingkang Maha Suci .

Dasar / pang-limbang atur ( Sumber filosofi ) :
Posting Kadhang : KUmpul Nunggal suCi ( KUNCI )Apa Arti Wicaksono ( kd.nuryanto ) Lembaran naskah yang telah ditemukan oleh Kadhang Sepuh Surabaya .
Posting Kadhang : Terimakasih ……….., untuk mengenali satriya/ wanita sejati ……… (kd nuryanto )

Rahayu,…

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...