Jumat, 29 Juni 2012

Laku Olah Rasa



Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera
( Bagian 1)

Laku Panca Gaib adalah “ Laku Olah Rasa “  , dimaksudkan mempelajari  Rasa yang diperintahkan oleh Urip Nya dari seseorang yang menjalankan laku .
Sebagai keseimbangan nya adalah “ Laku Olah Budi-pakarti dan Panca-indera “.
Kedua  Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera/ Budi pekerti harus seimbang , harus terjadi keseimbangan laku  yang disebut  laku lahir dan batin.
Disini bisa disebut manusia seperti ini  menjalankan kehidupan yang sempurna sebagai layaknya  manusia ciptaan Tuhan YME / Gusti Ingkang Moho Suci .
Laku olah rasa dalam Panca Gaib , terletak ( lungguhing ) ada di detak Jantung . Sedang Olah Panca Indera letaknya di Paru-paru .

Mengapa demikian ? .
Menurut kenyataanya Olah rasa yang terletak di jantung manusia itu , diperintahkan oleh Urip ( Moho Suci ) tidak dapat diperintakan oleh Pakarti , sedangkan gerak Paru-paru masih bisa diperintahkan oleh 
 Budi pakarti / Panca-indera .
Contoh  : kita masih bisa mengatur pernafasan , tetapi untuk mengatur detak jantung 
Panca Indera kita tidak mampu .
Ada gerak yang bisa merubah detak jatung , diantaranya dengan “ Laku “

Laku yang bagaimana ? .
Misalnya kita lari : maka spontan detak jatung akan lebih cepat .

Disini bisa diambil kesimpulan cara untuk mendekatkan diri dengan Moho Suci itu harus Gerak atau Laku ,
 bukan dengan olah budi Pakarti dan Panca-indera .

Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera

Bagian 2

Laku bagaimana bisa mendekatkan diri dengan Moho Suci ?
Laku yang bisa mendekatkan diri , adalah latihan , tata, titi , tatas , titen dengan Olah Rasa .

Bagaimana mendekatkan diri dengan Gusti Ingkang Moho suci ?
Untuk menjawab ini diperlukan pengalaman laku pribadi kadhang Putro Romo.

Menurut historis , Bapak Semomo  mendapatkan Wahyu Panca Gaib dengan laku yang sangat berat , dapat dikatakan sudah tidak mungkin lagi dilakukan oleh manusia di era sekarang .
Sebagai Putro Romo tentunya , sudah tidak harus lagi melakukan laku yang dijalankan seperti Bapak Semono .



Mengapa demikian ?
Karena Seseorang  yang ingin laku tinggal menjalan kan , apa yang diperoleh nya  Romo Herucokro , yang disebut “ Kawruh Urip “ /’ Kawruh Kasunyatan “ Panca Gaib ( Kunci , Asmo . Mijil + Paweling , Singkir ) 
/ Wahyu Eko Buwono .
Jadi seseorang manusia yang ingin laku  tinggal Enaknya , tidak usah mencari sarana lagi , untuk mendekat kan dengan Tuhan YME / Gusti Ingkang Moho Suci , cukup menjalankan Laku Panca Gaib .
Namun untuk melakukan atau menjalankan  Panca Gaib tersebut ada persyaratan khusus .
Apa persyaratan khusus itu ?

Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera

Bagian 3

Dawuh Romo Herucokro yang diterima dari Tuhan Yang Maha Esa / Gusti Ingkang Moho Suci , 
setelah menerima Wahyu  adalah dengan “ Gelar Jagad Anyar “
Apa yang dimaksudkan “ Gelar Jagad Anyar “
Yang dimaksudkan “ Gelar Jagad Anyar “ Adalah menggelarkan , atau mengembangkan apa yang telah diterima ,  yaitu Panca Gaib , kepada manusia sejagad yang ingin laku Panca Gaib . 
Jadi tugas utamanya adalah memberikan Kunci, Asmo , Mijil + Paweling , Singkir , 
kepada semua orang yang ingin laku Kawruh Urip .
Sehingga Romo Herucokro diberikan kewenangan oleh Tuhan YME / Gusti Ingkang Moho Suci , 
untuk memijilkan orang yang ingin laku Kawruh Kasunyatan  ,
 ( Kunci , Asmo , Mijil + Paweling Singkir )  , yang disingkat Panca Gaib .

Apa yang dimaksud memijilkan disini ?
Yang dimaksudkan memijilkan disini adalah : Memberi Sabdo  Asmo Satriyo/Wanito Sejati , 
yang dapat dipakai dan  dapat digunakan untuk menjalankan  Panca Gaib .
Seseorang yang dimijil kan dan sudah diberi Asmo Oleh Romo Herucokro disebut  “ Putro Romo “

Apakah seseorang yang belum dimijil kan tidak bisa menggunakan Panca Gaib ?
Seorang yang belum dimijilkan , belum mendapatkan Asmo Sabdo  tidak bisa menggunakan sarana Panca Gaib .

Mengapa tidak bisa ?
Karena Panca Gaib merupakan Satuan system . dimasudkan seseorang setelah  membaca Kunci , 
harus minjil untuk melaksanakan kehendak , 
prasarana adalah Asmo Satriyo/Wanito Sejati , diperoleh sebelumnya setelah
 hafal “ Kunci “ .
Jadi  Panca Gaib , adalah sebagai sarana kehendak manusia untuk mendapatkan apa yang di inginkan dengan cara menyatukan dengan Urip Nya , atau berhubungan dengan Tuhan YME.





Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera

Bagian 4

Mengapa harus dimijilkan ?
Mengapa harus diberikan Asmo Sabdo ?
Seperti yang dimaksudkan “ Gelar Jagad Anyar “ bahwa Wahyu yang diberikan oleh Tuhan YME / Gusti Ingkang Moho Suci , harus di gelarkan ,  disiar-kan, dikembangkan oleh Romo Herucokro kepada manusia se jagad yang ingin laku seperti apa yang diperolehnya . 
Hampir sama dengan Agama2 yang ada , sebelumnya yang telah diberikan kepada Nabi atau utusannya untuk di siarkan kepada manusia se jagad .
Untuk menggunakan wahyu tersebut ada semacam syarat-syarat .
Untuk laku Panca Gaib , syarat nya jelas dan mempunyai ke khusus an 
yaitu harus dimijilkan .

Romo Herucokro penerima wahyu , dimijilkan langsung oleh Gusti Ingkang Moho Suci. 
Sedang manusia yang ingin laku selanjutnya , sesuai dengan petunjuk yang diterima , 
dimijilkan oleh Romo Herucokro .
Setelah dimijilkan manusia yang ingin laku tersebut mendapatkan Asmo Sabdo , yang dinamakan 
Asmo Satriyo/Wanito Sejati .
Setelah Romo Herucokro , meninggal diberikan kepada Putro Romo untuk meneruskan Gelar Jagad Anyar , Asmo ditetapkan oleh Gusti Ingkang Moho Suci , dengan Sabdo Romo “ di Era Pudhak Sinumpet 
( di Tegaskan  Pada Sarasehan Agung IV Paguyuban Penghayat Kapribaden Nomor : TAP.VI /SA.IV /2007,
 Tanggal 4 Agustus 2007 )

Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera

Bagian 5

Timbul pertanyaan Tuhan YME / Gusti Moho Suci  menetapkan ?
Dalam kenyataannya bahwa bahwa Asmo Satriyo/Wanito sudah tidak ada lagi .
Yang ada adalah Sabdo Asmo Satriyo/Wanito seperti yang tercantum dalam Keputusan Sarasehan Agung IV.

Apa tidak bisa mendapatkan Asmo selain tersebut diatas ?
Mungkinkah  Gusti Moho Suci membenarkan  pemikiran manusia  ?
Itulah yang  harus kita jabarkan , mengartikan dan  memaknai  “ Sabda “ .
Dalam hal ini Sabda  Romo adalah petunjuk dari Tuhan YME.

Sewaktu Romo masih hidup saja , Romo  tidak bisa memberikan Asmo ,
selain Asmo yang  sudah disabdakan . 
Jadi kalau ada seseorang yang ingin laku , maka Asmo yang diberikan adalah 
Asmo yang sudah disabda .  

Dijaman sekarang manusia ingin memberikan Asmo selain yang sudah disabda sangat langka , 
kemungkinan tidak  bisa .

Mengapa demikian ?
Karena Panca Gaib merupakan Satuan System , sekaligus ada pentunjuk untuk melestarikan nya .


Laku Olah Rasa dan Olah Panca-indera
Bagian 6

Apakah Asmo ?
Asmo adalah Sabdo Romo Herucokro .
Asmo disini adalah sama dengan Nama seseorang manusia .
Manusia yang sudah punya nama  mendapatkan  Asmo , disini mempunyai arti bahwa manusia tersebut 
sudah dapat menggunakan  Panca Gaib .


Apa yang merupakan  Satuan system ?
Karena untuk laku Panca Gaib Pertama ( Kunci ) , harus hafal .
Dimijilkan lebih dahulu , kemudian mendapatkan Sabdo Asmo .
Sedang Asmo tersebut adalah bagian yang harus ada setelah membaca Kunci .
Setelah menyebut Asmo terus Mijil , orang tersebut sudah bisa laku Panca Gaib Pertama
( menggunakan Kunci ) .
Asmo Sabdo hanya dikuasakan kepada Romo Herucokro , tidak ada lainnya , 
karena Asmo yang disabdo tersebut sebenarnya adalah “ Putro Romo “
 ( Putro Wahyu yang menerima Panca Gaib )

Petunjuk melestarikan nya ada dimana ?
Ada pada Sabdo Asmo Satriyo/Wanito Sejati yang sudah ditetapkan di Era Pudhak Sinumpet , 
yang  dapat dimijilkan oleh Putro Romo 
yang sudah dikeparengake .

Mengapa Tuhan YME / Gusti Ingkang Moho Suci  , memberikan wahyu Panca Gaib sebagai laku  
 “ Systemix  “ sekaligus memberikan petunjuk pelestariaan nya ?
Karena sudah tidak ada dimungkinan lagi ada seseorang pinilih yang laku nya seperti Bapak  Semono .
 Kemungkinan , ada entah beberapa ratus , atau ribu tahun lagi  
 dengan wahyu yang  sesuai zaman dan lebih sempurna  .

Rahayu,..


Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...