Sabtu, 29 Desember 2012

Laku Kasampurnan




Rahayu,.

Laku Kasampurnan  Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil .

Laku manunggal Kinantenan Sarwo Mijil
Ada 2 sudut pandang dalam mengartikan Laku Manunggal Kinantenan Sarwo Mijil .

Pertama  : Dapat diartikan Laku Saresmi . Manunggalnya Bapa dan Ibu yang dapat diartikan Gelar Jagad Anyar. Menyatukan , mempertemukan Sperma dan Sel telur untuk membentuk kehidupan baru.

Kedua  :  Laku Manunggal adalah Menyatukan  manusia dengan pencipta nya , menyatukan manusia dengan Tuhan YME , Urip nya, Moho Suci , Atau Gusti Ingkang Moho Suci .
Kinantenan Sarwo Mijil , adalah upaya manusia untuk menyatu dengan Penciptanya dengan cara selalu Mijil..

Bagaimana laku Kasampurnan ?
Sebenarnya yang kita utamakan dan kita lakukan adalah  Laku Kasampurnan yaitu pada sudut pandang yang ke dua .

Mengapa demikian ?
Karena kita semua ini   menjalani Gelar Jagad Anyar , yang telah digelarkan oleh kedua orang tua . Sama hal nya kalau sekarang kita lakukan Gelar Jagad Anyar , maka yang menjalani  laku kasampurnan selanjutnya adalah anak keturunan kita.

Laku kasampurnan : konsepnya adalah kembalinya manusia ke asal-mulanya nya , ( asal dumadining  manungsa)  kebali kepada Sang Pencipta .

( Ana apa-apa Kunci ora ana apa-apa Kunci ) yang diartikan “  Selalu  bertidak  dengan Kunci dilanjutkan Asmo , kemudian Mijil “ , tanpa harus memperhatikan keadaan , situasi dan kondisi apapun .

Laku Kasampurnan dengan arti yang luas , adalah berbuat atau berkehendak atas restu dan ijin serta pentunjuk  Gusti Ingkang Moho Suci.

Kesimpulan  Laku Kasampurnan Kinantenan Sarwo Mijil  adalah Upaya menyatukan seorang manusia ( Putro Romo ) kepada Penciptanya , melalui Wulang wuruk Romo yaitu Kunci dengan cara selalu Mijil , untuk mencapai Laku Kasampurnan .

Rahayu,.



Sabtu, 22 Desember 2012

Putro Romo



 Rahayu,--
Putro Romo dalam Kasunyatan 

Kasunyatan atau Kenyataan  adalah pernyataan atau konsep keadaan dengan sebenarnya yang bisa diterima oleh akal budi manusia .
Apakah anda bisa memahami apa yang yang disebut Tuhan YME , Moho Suci atau Gusti Ingkang Moho Suci ,?
Bagaimana kenyataan nya , bagaimana perwujudan nya ?

Sebagai contoh yang pernah disampaikan ; Konsep Urip sebagai Sesembahan.

Kosep kasunyatan Urip sebagai sesembahan ditandai dengan gerak ( obah )
Maka manusia dapat mudah menerima , apa yang disebut Tuhan YME, Moho Suci , Gusti Ingkang Moho Suci, yaitu Urip dengan pertanda gerak.

Begitu pula dengan Putro Romo , dalam kenyataan nya, tidak mungkin Bapak Semono punya Putro.
Konsep Putro dalam Putro Romo dalam kasunyatan  adalah dari “ Sabdo Romo Herucokro “ .
Pernyataan diakui, tidak mengakui atau mengakui dalam , kenyataannya adalah sebagai Putro Sabdo.

Apapun  tingkah laku , perbuatan nya , seorang manusia yang sudah diberikan Sabdo Asmo oleh Romo Herucokro adalah Putro Romo.
Sebaliknya seorang manusia yang berbudi luhur , meskipun baik  perilakunya , tidak bisa dikatakan Putro Romo , kalau manusia tersebut tidak mendapatkan Sabdo Asmo .

Disinilah  kenyataannya .
Putro Romo tolok ukur nya :
Pertama : bukan tingkah laku , atau perbuatan , tetapi penekanan nya adalah “ Putro Sabdo “.
Kedua    : tingkah laku selanjutnya akan dibimbing kearah budi luhur oleh Urip nya masing-masing , dengan melaksanakan  “ Kekudangan Romo “  Pra Satriya lan Wanita Sejati di Sabda menjadi : “  Kitab Suci Sejati Adamakno Wastanipun ‘ Iku wujud iro Yekti . …….. ( pratanda jenengsira putraningsun )

Dapat diringkas Putro Romo adalah Putro kelahiran dengan Sabda , diberikan kepada seorang yang ingin laku Panca Gaib . Putro Romo adalah Satriya dan Wanito Sejati , dengan pertanda “ Kitab Suci Sejati Adamakno “. sebagai laku spiritualnya.

Bagaimanakah Putro Romo yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan Kekudhangan Romo, Urip  belum membibingnya ?

Cepat atau lambat Putro yang demikian secara otomatis akan dibimbing oleh Urip nya yang  ditentukan dan dipengaruhi laku pribadinya .

Dalam mejalankan proses laku untuk menemukan jatidiri ditentukan sendiri-sendiri oleh Urip nya. Kadhang Putro Romo tidak bisa memaksakan kehendak , tetapi sebatas pada  memberikan petunjuk dan peringatan.
Disinilah ada konsep kemerdekaan , kebebasan  .
Kemerdekan , dan kebebasan  tidak akan menjadi absulut karena Putro Romo dalam menjalankan laku di bimbing oleh Urip nya masing-masing.

Putro Romo di era sekarang pada kenyataannya .

Bagaimana seorang yang belum mendapatkan Sabdo Asmo , mendapatkan Asmo dengan caranya sendiri , menjalankan laku Kunci , Paweling , Singkir , ( tanpa Asmo Sabdo dan di Mijil  kan ) ?

Belum bisa memberikan gambaran  lakunya , karena wulang wuruknya menjadi tidak sama. Sebenarnya Putro Romo bisa menjelaskan tetapi , memberikan penilaian kepada seseorang  yang laku tersebut  , kurang bijaksana atau tidak pada tempat nya , kecuali penilaian itu  untuk memberikan petunjuk dan peringatan khususnya bagi “ Sesama Kadhang Putro Romo “.

Sumber : Forum kekadhangan , Forum Bersama Kapribaden .

Rahayu,..

Sabtu, 15 Desember 2012

Putro Romo


Putro Romo dalam Kasunyatan 

Kasunyatan atau Kenyataan  adalah pernyataan atau konsep keadaan dengan sebenarnya yang bisa diterima oleh akal budi manusia .
Apakah anda bisa memahami apa yang yang disebut Tuhan YME , Moho Suci atau Gusti Ingkang Moho Suci ,?
Bagaimana kenyataan nya , bagaimana perwujudan nya ?

Sebagai contoh yang pernah disampaikan ; Konsep Urip sebagai Sesembahan.

Kosep kasunyatan Urip sebagai sesembahan ditandai dengan gerak ( obah )
Maka manusia dapat mudah menerima , apa yang disebut Tuhan YME, Moho Suci , Gusti Ingkang Moho Suci, yaitu Urip dengan pertanda gerak.

Begitu pula dengan Putro Romo , dalam kenyataan nya, tidak mungkin Bapak Semono punya Putro.
Konsep Putro dalam Putro Romo dalam kasunyatan  adalah dari “ Sabdo Romo Herucokro “ .
Pernyataan diakui, tidak mengakui atau mengakui dalam , kenyataannya adalah sebagai Putro Sabdo.

Apapun  tingkah laku , perbuatan nya , seorang manusia yang sudah diberikan Sabdo Asmo oleh Romo Herucokro adalah Putro Romo.
Sebaliknya seorang manusia yang berbudi luhur , meskipun baik  perilakunya , tidak bisa dikatakan Putro Romo , kalau manusia tersebut tidak mendapatkan Sabdo Asmo .

Disinilah  kenyataannya .
Putro Romo tolok ukur nya :
Pertama : bukan tingkah laku , atau perbuatan , tetapi penekanan nya adalah “ Putro Sabdo “.
Kedua    : tingkah laku selanjutnya akan dibimbing kearah budi luhur oleh Urip nya masing-masing , dengan melaksanakan  “ Kekudangan Romo “  Pra Satriya lan Wanita Sejati di Sabda menjadi : “  Kitab Suci Sejati Adamakno Wastanipun ‘ Iku wujud iro Yekti . …….. ( pratanda jenengsira putraningsun )

Dapat diringkas Putro Romo adalah Putro kelahiran dengan Sabda , diberikan kepada seorang yang ingin laku Panca Gaib . Putro Romo adalah Satriya dan Wanito Sejati , dengan pertanda “ Kitab Suci Sejati Adamakno “. sebagai laku spiritualnya.

Bagaimanakah Putro Romo yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan Kekudangan Romo, Urip  belum membibingnya ?

Cepat atau lambat Putro yang demikian secara otomatis akan dibimbing oleh Urip nya yang  ditentukan dan dipengaruhi laku pribadinya .

Dalam mejalankan proses laku untuk menemukan jatidiri ditentukan sendiri-sendiri oleh Urip nya. Kadhang Putro Romo tidak bisa memaksakan kehendak , tetapi sebatas pada  memberikan petunjuk dan peringatan.
Disinilah ada konsep kemerdekaan , kebebasan  .
Kemerdekan , dan kebebasan  tidak akan menjadi absulut karena Putro Romo dalam menjalankan laku di bimbing oleh Urip nya masing-masing.

Putro Romo di era sekarang pada kenyataannya .

Bagaimana seorang yang belum mendapatkan Sabdo Asmo , mendapatkan Asmo dengan caranya sendiri , menjalankan laku Kunci , Paweling , Singkir , ( tanpa Asmo Sabdo dan di Mijil  kan ) ?

Belum bisa memberikan gambaran  lakunya , karena wulang wuruknya menjadi tidak sama. Sebenarnya Putro Romo bisa menjelaskan tetapi , memberikan penilaian kepada seseorang  yang laku tersebut  , kurang bijaksana atau tidak pada tempat nya , kecuali penilaian itu  untuk memberikan petunjuk dan peringatan khususnya bagi “ Sesama Kadhang Putro Romo “.

Sumber : Forum kekadhangan , Forum Bersama Kapribaden .

Rahayu,..


Sabtu, 08 Desember 2012

Tulisan Jawa


Rahayu,..

Tulisan “ Jawa “ Sabdo Honocoroko yang menjadi Background Forum Kekadhangan :
Bunyinya :

“ Rama mangestoni  Putra Putra kudu Ngakoni Putra Rama “.

Kudu ngakoni Putro Romo :
Ditujukan kepada Putro Romo , yang mempunyai kemampuan agar Melindungai dan Mengayomi  .

Cara Ngakoni Putro Romo itu bagaimana ?
Diberikan  petunjuk oleh Romo  dengan cara mewadahi Putro Romo lebih dahulu , setelah itu baru bisa melindungi dan mengayomi .

Dapat disederhanakan  :
Bahwa Sabdo Honocoroko , dapat dilaksanakan oleh setiap Keluarga tanpa mengurangi makna yang terkandung yaitu :  Melindungi dan Mengayomi
Itulah yang dimaksudkan  :
Bahwa Sabdo Honocoroko , ialah wulang wuruk untuk melindungi dan mengayomi dari seorang  Bapak kepada Anak dan Keluarganya  .

Rahayu,..

Guyub Rukun


 Rahayu,.

“Guyub Rukun “ Output / Input ( hasil keluaran / masukan)  “ Sabdo Honocoroko “

Untuk melaksanakan Guyub rukun diperlukan aktivitas .
Aktivitas dimaksud adalah ciptaan kegiatan seseorang .
Pada umumnya seorang pencipta kegiatan aktivitas adalah  seorang yang mempunyai kemampuan untuk melihat , bisa  disebut  pemimpin  , atau seseorang yang mempunyai  inovatif dalam sekumpulan , Groups , Yayasan , Organisasi , Paguyuban , dan lainnya .

Seorang pencipta kegiatan aktivitas , dan  kemapuan inovatif , yang berbakat untuk memimpin output/ input   adalah Guyup rukun ( mendapat dukungan )

Sabdo Honocoroko , kegiatan nya identik dengan  pencipta kegiatan /aktivitas dan kemampuan dalam inovatif seseorang , dengan tujuan untuk melindungi dan mengayomi Putro Romo .
Ditemukan adanya  hubungan antara Sabdo Honocoroko , dan Sabdo Guyuh Rukun.

Apa hubungan Sabdo Honocoroko dan Sabdo Guyub rukun  ?
Hubungan Sabdo Honocoroko dengan Sabdo Guyub rukun tersebut adalah hubungan antara pencipta aktivitas dengan pendukung aktivitas.

Dapat diambil kesimpulan :
Sabdo Honocoroko merupakan aktivitas Putro-Putro  Romo , dalam kebersamaan guna  mencapai  tujuan  yang hendak dicapai , dengan cara Guyub rukun sebagai aktivitas pendukung.

Rahayu,.

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...