Minggu, 12 Mei 2013

Budaya Spiritual Bangsa



Mengenal Budaya Spriritual Bangsa Indonesia.

Rahayu,.
Untuk mengenal budaya spriritual bangsa Indonesia ,harus didasari dulu dengan pertanyaan .
Sebenarnya adakah Tuhan YME ?
Kalau memang ada , apa tugas kewajibanya Tuhan YME  terhadap ciptaannya yang disebut manusia , dan seluruh makluk di dunia ?

Nenek Moyang Bangsa  Indonesia , telah  mengenal ketuhanan .
Pola pikir manusia sekarang , menafsirkan  pada mulanya  nilai ketuhanan diawali dengan kekuatan  alam semesta , Matahari , Planet , Meteor ,Petir , benda yang mempunyai kekuatan dan misteri.
Pada akhirnya tidak dapat menemukan jawaban  pencipta  alam semesta .
Hanya mempunyai keyakinan spriritual bahwa semua makluk di dunia pasti ada yang menciptakannya.
Penciptanya  adalah yang mempunyai kekuatan yang maha segalanya disebutnya , Gusti , Tuhan YME.

Kemudian  dikembangkan   Konsep keberadaan Manusia dan Makluk yang ada di bumi melalui  pola pikir , kecerdasan intelektual  dan penalarannya.

Sebagai contoh misalnya keyakinan , bahwa manusia itu , berasal  dari  Adam dan Hawa  yang diturunkan ke bumi  dan sebagainya .

Pola pikir manusia bahwa manusia dan makluk yang ada didunia  diciptakan berjuta-juta  , miyard jumlahnya ,termasuk virus , bakteri , atom , meyebar diseluruh  daratan , dan lautan .

Manusia dan makluk lainnya  sebagai penghuni bumi sekarang , adalah makluk yang sudah melalui berjuta-juta  ujian .
Menaklukan keganasan alam semesta sejak diciptakan sehingga tetap hidup dan berkembang.
Dapat dikatakan penghuni dunia sekarang adalah makluk yang pinilih , saringan , mempunyai ,kecerdasan , kepandaian ,  kekuatan  jasmani & rokhani .
Dapat menyesuaikan dengan keadaan likungan dimana mereka hidup  , hingga dapat bertahan mengembangkan keturunannya, termasuk didalamnya tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Kosenp ini ada kesesuaian bahwa , bagi Penghayat Kapribaden , menyederhanakan Pencipta makluk didunia adalah apa yang disebut dengan “ Kehidupan “  ( Urip ) yang selanjutnya  disebut “  Moho Suci , Gusti Ingkang Moho Suci “, Tuhan YME
Kehidupan  ( Urip ) itu  bertandanya  gerak .
Kehidupan  ( Urip lungguh ing Rasa ) mempunyai  indera  perasa bagi manusia , hewan dan tumbuh-tubuhan.
Dapat digambarkan  bahwa Tuhan itu adalah  sesuatu (Urip ) yang mempunyai energy gerak sendiri ,tanpa digerakan siapapun  yang dapat menciptakan alam semesta seisinya , termasuk bumi dan planet .
Digambarkan pada gerakan terkecil adalah gerakan jantung manusia  .
Bergerak sendiri tidak ada yang menggerakan , yang menggerakan adalah kuasanya kehidupan .

Wulang wuruk Romo Herucokro , melalui penalaran , kasunyatan , bahwa manusia itu berasal dari Manunggal nya Rasa .
Menyatukan rasa kasih dan sayang dari seorang Ayah dan Ibu ,dengan mempertemukan  Sperma dan sel telur sehingga akan membentuk kehidupan baru.
Sperma dan sel telur  , benangsari , putik , semua kehidupan selanjutnya berasalkan dari sari-sari bumi , yang dimakan nya diolahnya secara alamiah oleh makluk dan  tumbuh2an  didunia sehingga  dapat mengembangkan kehidupan  keturunan.
Konsep asal mula manusia yang sebelumnya tidak dapat ditemukan dalam penalaran , kasunyatan .
Sehingga  asal mula kehidupan dunia seisinya diciptakan  dengan sebutan  Urip .
Dapat diperjelas kalau tidak ada Urip berarti mati.
Kalau semuanya mati atau tidak urip ,  berarti tidak ada kehidupan di dunia .

Bagaimana  budaya spiritual bangsa Indonesia ?
Pada dasar dan pokok nya budaya spriritual bangsa Indonesia adalah sama sepeti tersebut
Penyebutan  nama Tuhan YME , bermacam-macam  , Asal-usul manusia , Alam semesta  sama , cuma beda penyebutan nya dan cara penalarannya .
Penalaran yang berbeda-beda sangat dihormati oleh suku bangsa Indonesia , sehingga perbedaan konsep manembah kepada  Gusti , Tuhan YME tidak pernah diperdebatkan .
Saling menghargai  pendapat  orang lain  , menempatkan ketuhanan sebagai hak yang paling azasi dan merdeka .

Dengan demikian budaya spriritual Asal usul kehidupan  alam semesta itu urip , tidak dapat dinalarkan oleh panca indera manusia .
Semua kehidupan pasti ada penciptanya  .
Pencipta  kehidupan alam semesta ,  jagad raya se isinya  gaib disebut  Gusti , Tuhan Yang Maha Esa.

Rahayu,.

Budaya Spiritual Bangsa



Mengenal Budaya Spriritual Bangsa Indonesia.

Rahayu,.
Untuk mengenal budaya spriritual bangsa Indonesia ,harus didasari dulu dengan pertanyaan .
Sebenarnya adakah Tuhan YME ?
Kalau memang ada , apa tugas kewajibanya Tuhan YME  terhadap ciptaannya yang disebut manusia , dan seluruh makluk di dunia ?

Nenek Moyang Bangsa  Indonesia , telah  mengenal ketuhanan .
Pola pikir manusia sekarang , menafsirkan  pada mulanya  nilai ketuhanan diawali dengan kekuatan  alam semesta , Matahari , Planet , Meteor ,Petir , benda yang mempunyai kekuatan dan misteri.
Pada akhirnya tidak dapat menemukan jawaban  pencipta  alam semesta .
Hanya mempunyai keyakinan spriritual bahwa semua makluk di dunia pasti ada yang menciptakannya.
Penciptanya  adalah yang mempunyai kekuatan yang maha segalanya disebutnya , Gusti , Tuhan YME.

Kemudian  dikembangkan   Konsep keberadaan Manusia dan Makluk yang ada di bumi melalui  pola pikir , kecerdasan intelektual  dan penalarannya.

Sebagai contoh misalnya keyakinan , bahwa manusia itu , berasal  dari  Adam dan Hawa  yang diturunkan ke bumi  dan sebagainya .

Pola pikir manusia bahwa manusia dan makluk yang ada didunia  diciptakan berjuta-juta  , miyard jumlahnya ,termasuk virus , bakteri , atom , meyebar diseluruh  daratan , dan lautan .

Manusia dan makluk lainnya  sebagai penghuni bumi sekarang , adalah makluk yang sudah melalui berjuta-juta  ujian .
Menaklukan keganasan alam semesta sejak diciptakan sehingga tetap hidup dan berkembang.
Dapat dikatakan penghuni dunia sekarang adalah makluk yang pinilih , saringan , mempunyai ,kecerdasan , kepandaian ,  kekuatan  jasmani & rokhani .
Dapat menyesuaikan dengan keadaan likungan dimana mereka hidup  , hingga dapat bertahan mengembangkan keturunannya, termasuk didalamnya tumbuh-tumbuhan dan binatang.

Kosenp ini ada kesesuaian bahwa , bagi Penghayat Kapribaden , menyederhanakan Pencipta makluk didunia adalah apa yang disebut dengan “ Kehidupan “  ( Urip ) yang selanjutnya  disebut “  Moho Suci , Gusti Ingkang Moho Suci “, Tuhan YME
Kehidupan  ( Urip ) itu  bertandanya  gerak .
Kehidupan  ( Urip lungguh ing Rasa ) mempunyai  indera  perasa bagi manusia , hewan dan tumbuh-tubuhan.
Dapat digambarkan  bahwa Tuhan itu adalah  sesuatu (Urip ) yang mempunyai energy gerak sendiri ,tanpa digerakan siapapun  yang dapat menciptakan alam semesta seisinya , termasuk bumi dan planet .
Digambarkan pada gerakan terkecil adalah gerakan jantung manusia  .
Bergerak sendiri tidak ada yang menggerakan , yang menggerakan adalah kuasanya kehidupan .

Wulang wuruk Romo Herucokro , melalui penalaran , kasunyatan , bahwa manusia itu berasal dari Manunggal nya Rasa .
Menyatukan rasa kasih dan sayang dari seorang Ayah dan Ibu ,dengan mempertemukan  Sperma dan sel telur sehingga akan membentuk kehidupan baru.
Sperma dan sel telur  , benangsari , putik , semua kehidupan selanjutnya berasalkan dari sari-sari bumi , yang dimakan nya diolahnya secara alamiah oleh makluk dan  tumbuh2an  didunia sehingga  dapat mengembangkan kehidupan  keturunan.
Konsep asal mula manusia yang sebelumnya tidak dapat ditemukan dalam penalaran , kasunyatan .
Sehingga  asal mula kehidupan dunia seisinya diciptakan  dengan sebutan  Urip .
Dapat diperjelas kalau tidak ada Urip berarti mati.
Kalau semuanya mati atau tidak urip ,  berarti tidak ada kehidupan di dunia .

Bagaimana  budaya spiritual bangsa Indonesia ?
Pada dasar dan pokok nya budaya spriritual bangsa Indonesia adalah sama sepeti tersebut
Penyebutan  nama Tuhan YME , bermacam-macam  , Asal-usul manusia , Alam semesta  sama , cuma beda penyebutan nya dan cara penalarannya .
Penalaran yang berbeda-beda sangat dihormati oleh suku bangsa Indonesia , sehingga perbedaan konsep manembah kepada  Gusti , Tuhan YME tidak pernah diperdebatkan .
Saling menghargai  pendapat  orang lain  , menempatkan ketuhanan sebagai hak yang paling azasi dan merdeka .

Dengan demikian budaya spriritual Asal usul kehidupan  alam semesta itu urip , tidak dapat dinalarkan oleh panca indera manusia .
Semua kehidupan pasti ada penciptanya  .
Pencipta  kehidupan alam semesta ,  jagad raya se isinya  gaib disebut  Gusti , Tuhan Yang Maha Esa.

Rahayu,.

Sabtu, 11 Mei 2013

Kagungan Karsa


Konsep Keinginan / Kagunggan Karsa

Dalam Mijil Putro Romo mengucapkan :
Asma sejati  ……. Jenengsira Mijila , Panjenengan  Ingsun Kagungan karsa arsa ………

Asma sejati sudah jelas Asmo Sabdo .
Jeneng sira ( Kamu nama sebenarnya )
Mijila ( keluar atau miji , menyatu  )
Panjenengan Ingsun dapat diartikan (  Papan Jemeneng Ingsun )  Tempat berdiri AKU Ingsun diartikan  Urip disebut Moho Suci.
Kagungan karsa ( berkehendak ) …….

Jadi dalam mijil itu sebenarnya yang berkehendak adalah Asma sejati dengan Urip   atau Asma sejati dengan Moho Suci  atau menyatukan Asmo Sejati dengan Moho Suci
untuk berkehendak ….

Dengan demikian setiap kita mijil seharusnya tahu juga keinginan Moho Suci , karsanya  Urip .
Pahahal Urip itu tidak butuh apa-apa .
Tapi manusia hidup ( wong urip ) perlu Energi dan memenuhi  keinginan / Rasa , agar tetap hidup.
Misalnya : kehidupan yang  hidup tentram ( yang diartikan sudah tidak memikir apa-apa semuanya sudah tersedia  )

Karsanya Urip disebut Moho Suci itu yang mana ?
Karsanya Moho Suci , selalu menyatu dengan Rasa  
Contoh  mengikuti karsanya Urip : Kalau tidak lapar tidak makan, Kalau tidak haus tidak minum , Kalau lelah istirahat , Kalau ingin ke toilet  segera dilakukan . dll .                                                                          
Karsa tersebut kalau dilaksanakan  disebut Laku Wicaksana ( mengikuti karsanya Urip )

Kalau karsanya Budi pakarti /Panca indera ( Kagungan karsa  ) bagaimana ?
Kalau karsanya Budi pakarti / Panca indera  , harus dilakukan olah dan gerak sesuai apa yang diperintahkan oleh Panca indra untuk mewujudkan keinginan tersebut .  
Sedangkan laku Panca Gaib merupakan dukungan spriritual agar terwujudkan keinginan.

Sehingga keinginan atau kagungan karsa dalam mijil , dimaksud adalah menyatukan karsa olah gerak dengan dukungan Urip agar dapat mewujudkan karsanya Budi pakarti / Panca indera .

Ada konsep Gelar Jagad Anyar , mengartikan bahwa hidup / urip kita tidak lagi diperbudak budi pakarti lan panca-indera , tetapi hidup  lebih mengikuti karsanya Hidup    ( Nyu-sang bawana balik )

“ Untuk direnungkan !

Rahayu,…

Minggu, 05 Mei 2013

Kitab Panutan


Kitab Panutan ( penutup )

Dalam mendapatkan petunjuk  ada  persamaan nya misalnya  dalam Rasa ( krenteg ) yaitu Rasa yang tiba-tiba muncul dari Rasa yang paling dalam .
Bukan  Rasa dari olah pakarti dan panca idra .  Rasa itu akan sama dan bisa nunggal rasa , bisa sambung rasa dengan rasa kadhang lainnya , dapat  juga  bisa dikatakan dawuh Urip.

Misalnya A ingin mengikuti Rasa ketemu  kadhang B , maka  kadhang B  akan sambung rasanya dengan kadhang A. dalam kenyataanya kalau kadhang B tidak ada dawuh dari Urip nya , maka segala kegiatan kd B , misalnya  akan keluar, tidak jadi keluar , diperingatkan oleh apa  yang disebut kitab alam semesta ( adamakna ) .

Jadi setiap Rasa ( krenteg ) tidak usah ragu , jalankan saja , nanti akan  ada  pendukung untuk  mewujudkan Rasa   (  krenteg ) tadi .

Bisa dicoba , …… hanya berlaku untuk kadhang putro yang sama-sama laku panca gaib.                                   Ha.ha ……kaya …Undangan .
Ini dimaksudkan untuk memudahkan pembuktiannya , kalau dengan orang lain   , bisa benar dan bisa salah .

Karena apa ?
Ya…. karena bukan kadhang , bukan sama-sama  Putro Romo , belum  sambung rasanya Itu bisa disebutnya dengan ( ngetut ke Rasa ) mengikuti Rasa .

Rasa yang mana yang harus di ikuti ?
Sebagai pedoman untuk mengikuti Rasa , adalah Rasa yang timbul , tidak dari olah pakarti dan panca indra . Tetapi Rasa yang timbul dari Rasa Jati yang paling dalam Rasa ( krenteg ).

Dalam menentukan apakah Rasa Jati atau bukan , kalau yang dibuat  pertimbangan budi pakarti lan panca-indra , tidak akan ketemu , karena  bedanya sangat tipis sekali , ibarat besarnya  hanya seperempat nya helai rambut.( sarambut pinara sasra ).

Konsep ( Rasa / krenteg ) bisa dibuat sebagai Kitab Panutan
( Sumber :  Gosok-ginosok  Pagelaran Togog Mlaku Mundur Sasono- Inggil Yogya )

Rahayu,..


Sabtu, 04 Mei 2013

Toleransi Kepercayaan


Toeleransi Penganut Kepercayaan di Indonesia .

Toleransi Penganut Kepercayaan bangsa Indonesia , berhubungan dengan  keyakinan untuk menyembah Tuhan Yang Maha Esa , sudah ada sejak bangsa Indonesia  lahir .
Leluhur bangsa  Indonesia , dianggap tabu jikalau  berdebat masalah keyakinan dan kepercayaan.
Sehingga doa-doa  dan apapun namanya  yang diberikan kepada seseorang untuk  dihafalkan , tidak boleh dituliskan .  
Pengetahuan spiritual (  Ilmu sinengker ) yang tidak boleh sembarangan untuk diberikan kepada semua orang , hanya orang-orang tertentu  yang sudah dianggap keluarga , teman dekat dan sebagainya .
Hanya diberikan kepada seseorang  menurut petunjuk dan memenuhi persyaratan yang diperoleh dari Tuhan Yang Maha Esa .               
Dengan tidak boleh ditulis , dicatat maka pada  kenyataan dapat dimininal berdebatan keyakinan  , Itulah yang terkandung maksud leluhur kita.

Seperti halnya Wulang wuruk Romo Herucokro , yang sebelum nya tidak boleh ditulis yakni  Panca Gaib , yaitu , Kunci , Asmo , Mijil , Paweling dan Singkir .
Hanya diberikan kalau ada seseorang yang betul-betul menginginkan nya  laku seperti yang kadhang lakukan.
Wulang wuruknya hanya diberikan dasar pokok-nya , untuk laku selanjutnya sepenuhnya merupakan laku pribadi seseorang .

Bangsa Indonesia  selalu menerima  budaya apapun dari luar .
Tetapi tidak serta merta menerima seutuhnya , masih ada filter nya , yaitu harus sesuai dengan budaya bangsa , kepatutan , adat-istiadat , sopan satun suku serta karakter bangsa Indonesia.
Bangsa Indonesia menerima budaya dari luar  karena , lebih memilih segi positif nya untuk perkembangan , kemajuan dan keaneka-ragaman  budaya bangsa Indonesia .

Jadi seharusnya budaya , keyakinan , ketuhanan dan lainya  yang asalnya dari luar  menyesuaikan dan memfilternya dengan  Karakter , adat-istiadat , budaya kepercayaan dan komonitas adat , tradisi  bangsa Indonesia .
Dengan kata lain sudah  terjadi   kesesuaian budaya ibu pertiwi dan tidak bertentangan dengan  budaya bangsa Indonesia .

Itulah  cikal bakal kebebasan untuk menganut kepercayaan dan  memeluk agama  bangsa Indonesia yang tercantum dalam :

Bab XI tentang Agama, Pasal 29 ayat (2) berbunyi :

Negara Menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk  memeluk agamanya masing- masing dan untuk beribadat   menurut agamanya dan kepercayaannya itu.

Bangsa Indonesia memberikan kebebasan budaya dan agama di dunia berkembang di Indonesia , tetapi setelah berkembang dan merasa kuat  kemudian atau berusaha untuk menghilangkan budaya kepercayaan dan komunitas adat  tradisi bangsa Indonesia.
Jangan gunakan Toleransi dan penghormatan  yang telah diberikan oleh Penganut Kepercayaan Komunitas adat dan Tradisi Bangsa Indonesia disalah gunakan .
Kelompok yang demikian merupakan sebagian anak bangsa Indonesia yang sudah tidak lagi menghargai nenek moyang dan budaya leluhurnya.

Kepercayaan  Komunitas adat dan Tradisi budaya Indonesia , memberikan kemerdekaan untuk beribadat dan menganut kepercayaan ,  agama , sesuai dengan kebenaran keyakinannya .
Tidak berati harus memaksakan untuk menganut kepercayaan nenek moyang dan  tradisi budaya leluhurnya .

Diberikan kebebasan untuk memilih , berpindah  , berpaling  dan lain-lainya  terhadap Kepercayaan dan Agama , sebelum menemukan  “ Jati diri  “ nya .
Jatidiri untuk  melaksanakan kebenaran sesuai dengan  keyakinan dirinya yang bersendikan Ketuhanan Yang Maha  ESa.

Salah satu filter spiritual bangsa Indonesia diantara adalah :
Hanya Tuhan YME  ( Urip, Guru Jati , Moho Suci, Gusti Ingkang Moho
Suci )  yang menuntun dan memberi petunjuk cara untuk menyembah setiap umat manusia di dunia yang sesuai dihadapan Nya.

Rahayu,.

Pandangan Laku Panca Gaib


Rahayu,.

“ Pandangan  laku Panca Gaib “  tentang :
Konsep  Tuhan YME , dalam Kenyataan / Kasunyatan :

Gusti Ingkang Moho Suci  dan Moho Suci
Urip iku Sesembahan , sinebut Moho Suci

Urip yang bagaimana disebut sesembahan ?
Urip . atau URIP , atau urip , ditulis besar kecil , kata benda , verbal , abstrak .
disebut Moho Suci.

Arti kata Moho itu melebihi atau paling .
Moho tunggal , paling tunggal ; Moho Kuasa , paling kuasa ; Moho langgeng , paling langgeng .
Moho suci , paling suci ; dilambangkan warna putih bersih , atau sinar putih , paling suci bersih tidak kelihatan  atau transparan tidak bisa dilihat .

Urip bukan urip yang menyatu dengan Matahari dan planet , Manusia , Binatang , Hewan ,  Tumbuh-tumbuhan , hewan  tumbuh-tumbuan yang bersel satu,   Bakteri , Virus , Atom  .
Tetapi  urip itu sendiri , Yang menciptakan , menggerakan semua yang ada di jagad raya .

Moho Suci sebenarnya adalah konsep Urip .
Konsep yang mudah dan bisa diterima oleh Budi Pakarti dan Panca indra manusia .
Urip  dengan pertanda gerak . Benda apapun yang bisa bergerak dan mempunyai energi dikatakan urip .
Sedang Moho Suci  adalah sebutan ,  dengan tidak ada pertanda gerak.

Urip adalah sumber dari sumber segalanya .
Sebelum ada Jagad Raja , yang  ada , adalah  Urip.
Urip kuasane obah .( menyebabkan gerak )
Semua benda yang melayang ( Kumelip ) di Jagad raya dilenggahi / memiliki  Urip.
Manusia bisa bergerak , ( bisa muna-muni karena dilunguhi / memiliki Urip ).
Urip  Lungguhe Rasa.( ditempati  Rasa )
Urip Manusia  ditempati /mempunyai  Gelar  Rasa :  Panca indera 
( pangrasa, pangucap , pangrungu , pangganda , pandulu ).
Urip Guru jati ( Sumber Ilmu Manusia )
Urip Sesembahan. ( Ke Esa an  )

( Bersambung )


“ Pandangan  laku Panca Gaib “  tentang :
Konsep  Tuhan YME ,  dalam Kenyataan / Kasunyatan :

( bagian 2 )

Kalau tidak hidup  atau urip dikatakan mati , sudah jelas , ada pertanda . 
Karena tidak bisa bergerak, dikatakan itu benda mati , 
 kalau manusia tidak dilenggahi urip, tidak punya rasa , tidak bisa gelar rasa ( panca indra )  mati segalanya , suwung , kosong .

Urip, atau urip, atau URIP belun tentu Moho Suci ?
Kalau dihubungkan dengan wujud benda : Benda-benda angkasa , manusia , binatang , tubuh2an , dan lain2nya  Tidak  bisa disebut Moho Suci.

Contoh :
Matahari itu urip /bergerak , bukan sesembahan /Moho Suci ,
Manusia itu Urip / hidup , bukan manusia sesembahan / Moho Suci,
Anjing itu Urip / hidup  , bukan anjing sesembahan / Moho Suci,
Pohon itu Urip /  hidup  ,  bukan Pohon sesembahan / Moho Suci.

Urip /  hidup berdiri sendiri, mempunyai ke Esa an ,
Urip disini diartikan Yang Maha Esa  , disebut Moho Suci.

Sesembahan Manusia disebut “ Gusti “atau Gusti Ingkang ,Moho Suci  / Tuhan YME.
Urip / Hidup bergerak bisa mengembangkan energi  lanjutan .
Energi lanjutan urip bisa disebut Roh Suci
( Postingan : Konsep Hidup – berulang-  )

Dapat  di ambil kesimpulan bahwa : Sumber segalanya  adalah Urip ,  
 dikatakan Urip itu pada dasarnya kuasa-ne obah , bisa bergerak.
Urip mudah dipahami oleh manusia dari pada Mohosuci, karena Urip ada pertanda .
Manusia dapat mengartikan “  Urip “ disebut Moho Suci , karena  merupakan  sumber dari sumber segalanya.
Sesembahan Manusia ,  adalah sumber dari sumber segalanya , disebut “ Gusti “.” Urip  “   
atau  Gusti Ingkang Moho Suci atau Tuhan YME.

Sumber : Gosok ginosok forum bersama Penghayat Kapribaden

Rahayu,.

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...