Kamis, 31 Oktober 2013

Karsanya Urip




Karsanya Urip disebut kemauan Moho Suci ?
Karepé menungsô urip , dudu Karepé Moho Suci.
(Harus bisa membedakan Urip Moho Suci dengan Keinginan Manusia Urip ( Hidup )
Urip disebut Moho Suci , kemauan manusia hidup itu sama kemauan Moho Suci  ?
Kalau beranggapan demikian maka , manusia akan semaunya ( sakarepé dhéwe ) dengan dasar kemauan uripnya  juga kemauan Moho Suci . ( Ajur , komen kd.Hadi -Samingin Edan ). Manusia jadi édan semuanya ?
Saya sampaikan bahwa , manusia hidup itu diberikan budi pakarti yang luhur, tentunya tidak akan terjadi perbuatan semaunya ( sakarepé dwéwé ).

Masih adakah putro yang demikian ?
Putro Romo harus dapat memilah karena diberikan Rasa oleh Urip , ( Urip dilungguhi Rôsô ). Jangan membenarkan kemauan sendiri , dengan berkilah yang sebetulnya salah .

Sebagai contoh misalnya :
Sepasang suami isteri Putro Romo . Suami berpendapat jangan kamu ingatkan saya menyenangi gadis lain yang cantik , karena itu kemauan urip .
Sebaliknya isteri juga berpendapat sama jangan kamu larang saya menyenangi priya yang gagah karena itu kemauan urip.
Kemauan urip siapa ?

Sedang urip itu tidak butuh apa-apa , tetapi manusia Urip (hidup ) itu butuh sarana untuk hidup.
Sebagai dasarnya pedoman Putro Romo adalah “ Kekudhangan Romo “

Urip disebut Moho Suci.
Moho Suci berkuasa untuk gerak , memiliki Rasa  , gerak dan rasa semuanya Suci.
Suci artinya murni tidak tercemar dan terkontaminasi.
Moho Suci mempunyai sifat kasih mengasihi , sayang menyayangi , cinta mencintai dengan kodratnya agar tentram dan tetap urip .
Urip selalu berupaya tetap urip dengan mengembangkan diri.
Cara mengembangkan diri makluk di jagad raya , dengan menyatukan rasa ( kalau itu manusia laku manunggal kinantenan sarwo mijil ) hewan tumbuh-an dan lainnya pada dasarnya sama cara mengembangkan diri dengan mempertemukan sel jantan dan betina, penyerbukan benangsari dan putiksari dsb.

Putro Romo harus bisa mengendalikan sifat kasih mengasihi , tresno welas asih , jangan sampai kebablasan mengorbankan rasa lainnya .
Seperti yang pernah dipostingkan  tresno welas asih kepada wanita cantik ,  akhirnya menjadi ingin memiliki ) Walaupun tugas wong urip ( orang hidup ) adalah untuk tetap urip , ketentraman dengan kodratnya mengembangkan diri , berbudi luhur , kasampurnan jangan dilupakan .



Sabtu, 26 Oktober 2013

Enak kepenak


Rahayu,.
 
Enak kepénak dengan paringané Rômô ( mendapatkan ketentraman lahir dan bathin dari laku Panca Gaib )

Setelah Putro terbelenggu mendapatkan ketentraman lahir dan bathin , Apakah tidak ada tugas  yang diberikan Romo ?

Mengenakan  dan mengepenakan keluarga adalah dambaan setiap manusia . Menginginkan hidupnya jadi serba kecukupan , semua ada , sudah tersedia , tentram  hidup di dunia maupun di alam selanjutnya nanti mendapatkan kasampurnan.
Jangan terbelenggu mendapatkan keduniawian , lupa ada tugas lain setelah mendapatkan paringan Romo , yaitu melestarikan wulang wuruk nya , melanjutkan Gelar Jagad Anyar tugas nya Romo Herucokro setelah menerima Panca Gaib , Memberikan Asmo Sabdo yang telah diminta Putro terdahulu untuk diberikan kepada Anak dan Cucu , atau seorang yang menginginkan laku Panca Gaib.

Melupakan kekadhangan , ke guyup rukunan  , tidak suka berkumpul  , gosok ginosok , memberikan  suport kepada kadhang yang melestarikan wulang wuruk Romo.
Misalnya :
Guyub rukun mendirikan Sasana Adiroso , dengan di prakarsai Abdi kekhadangan Paguyuban Pengahayat Kapribaden .
Tidak support di karenakan yang meprakarsai , caranya dan lain sebagainya .
Sebenarnya bukan berdirinya Sasono Adiroso  yang diutamakan , tetapi guyub rukun nya Kadhang Putro Romo , dengan diwujudkan pembangunan  Sasono Adiroso.Tidak  harus besar kecil nya materi yang diberikan tetapi , saran , support , pemikiran  , yang terpenting  guyub rukun Putro Romo dengan diwujudkan bangunan Sasono Adiroso .

Apakah masih ada kadhang yang énak kepénak dengan paringan Romo , tidak pedulikan itu semua ?
Rahayu,.
 

Masih diperlukan pemahaman kepada Putro Romo  makna “ Sabdo Honocoroko “.

Coba kita renungkan dan kita cermati bersama :

Sabdo berbunyi :
“ Rômô mangestôni , putrô-putrô  kudu ngakôni Putrô Ramô
( tulisan huruf jawa dan ditanda tangani Moho suci dan Romo Herucokro)

Pangandikan Romo :
Iki bab gelar , yèn  mesthiné durung wektuné, nanging iki jebol Môhô Suci dhéwé kang Tapak Asmô.
Mula iki ditulis ing tutup , amargô kabèh pôdhô madhep lan ndeleng menduwor , ora ngelingi lamun kang awèh pangan iku bumi , mula langét kang dèn obahaké dénéng  Rômô . Iki Gelar gulung, Pambuka  panutup .
Sejatiné Rômô arsô  nambahi tulisan :   Sôpô whaé kang sélak utôwô ingkar bakal disapu Rômô , ukumané lipet kaping pitu, amargô putrô kudu wis mangertèni .
( Sejarah Berdirinya Paguyuban disusun oleh Paguyuban Penghayat Kapribaden Pusat )

Penjelasan Romo  :

Ditulis ana tutup karebèn putrô-putrô pôd nyawang mangisôr  sebab putrô-putrô iséh pôdhô nyawang menduwor
Bèn pôdhô nyawang sing urép  ônô ngisôr kreteg 
Selanjutnya :
Charané Putrô-putrô kudu ngakoni Putrô Romo digawèké wadhah dhisik .

Pertanyaan :

Mengapa ada Putro yang masih alergi terhadap : Paguyuban Penghayat Kapribaden?
Ada kadhang yang memberikan fasilitas gedung ,tetapi ada persyaratan nya tidak boleh digunakan kegiatan Putro Romo yang pakai Bendera .
Apa yang dimaksudkan Putro Romo pakai bendera ?

Bab  gelar  Putro Romo dalam “ Berbangsa  bernegara dan bermasyarakat “ tidak pakai bendera ,  
Tetapi “ diwadahi “ dengan :” Paguyuban Penghayat Kapribaden “. ( Petunjuk Romo Herucokro ) telah dilegalisasi oleh Pemerintah . Yang mewadahi Putro Romo se jagad dengan petunjuk  dawuh pangandikan nya “ Séng gelem whaé “

Apa benar yang dimaksudkan Putro Romo pakai bendera itu Putro Romo yang ada di Paguyuban Penghayat Kapribaden ?

Sharing ,….

Rahayu,.



Selasa, 22 Oktober 2013

Tiru-tiru


Dawuh Pangandikan Romo Herucokro .
Putro Romo ora kena tiru-tiru .
Putro Romo tidak diperbolehkan ikut-ikutan ,meniru , mempunyai kepribadian tersendiri.

Pada dasarnya yang tidak boleh ditirukan itu , hal-hal yang merugikan orang lain .
Misalnya , memalsukan , menjiplak , bersaing tidak sehat dalam usaha , dll nya.
Kegiatan  seperti laku yang baik , boleh kita tirukan .

Dalam laku Panca Gaib , menirukan kadhang lain , memang sulit , hampir semua tidak bisa dilakukan oleh kadhang putro .
Batasan nya  karena laku  “ mendapat dawuh pribadi “  kemampuan , keahlian yang berbeda , atau  disebabkan ada pemberian tugas tersediri masing-masing putro.
( Laku Panca Gaib itu sama , perbedaan nya di pangolah dan pangrenggô )
Hal-hal yang baik yang kita lihat bisa kita tiru ,  pelajari dan kita bandingkan . ( Seperti misalnya : Kita lihat Pembangunan Sanggar Sapto Renggo , Paguyuban Sapto Darmo , yang dipakai Munas BKOK di Yogyakarta ) .
Apakah tidak boleh kita tirukan ?

Mengumpulkan dana .
Dawuh Pangandikan Romo , Putro Romo tidak boleh minta sumbangan  atau urunan untuk kegiatan apapun .
Pada dasarnya yang tidak boleh  adalah tarikan /urunan /iuran rutin , pemberian dengan pamrih , sumbangan karena  terpaksa , tidak iklas  .
Apapun namanya sebenarnya boleh  dilakukan , asal menurut rasa dan iklas .
Pemberian jangan karena pakéwoh , rasa sungkan , kalau tidak memberikan bantuan . 
Pembelian Kupon Pembangunan Sasono Adiroso berhadiah , ada pamrih mendapat hadiah dari Romo.
Iklas kah dengan pembelian kupon selembar Rp. 10.000,. ?

Ada 3 (Tiga ) kemungkinan ,
1. Ikut berperan walaupun dengan jumlah yang sedikit.
2. Perwujudan terima-kasih dengan dengan memborong kupon , karena Panca Gaib yang telah membuat ketentraman putro.
3. Pembeli Kupon mengharapkan  bantuan / hadiah dari Romo.

Ketiga-nya  benar, asalkan tidak dipaksakan menurut rasa putro masing-masing.
Bila mendapatkan hadiah tidak menjadi harapan nya , maka bisa dikembalikan lagi untuk menambah dana pembangunan ( Atur Kd.Retno Lastani-Sekjen )
Pembangunan Sasono Adiroso , sebenarnya adalah perwujudan Guyub rukun .
Cepat atau lambat , besar ,kecil , megah dan tidaknya pembangunan bukan menjadi ukuran.

Oleh sebab itu Putro Romo harus bijaksana , bisa menyikapi  , tata-cara panitia untuk mewujudkan Sasono Adiroso  atau menggali dana dalam suatu kegiatan.

Yang tidak diperbolehkan itu , karena terpaksa , mengada-ada , berpengaruh negative terhadap pelaksanaan Guyub Rukun.
Guyub rukun , gôsôk-ginôsôk , ranté-rinaté , menyatu bukan bersatu .

Putro Romo diharapkan : “ Kumpôl-kumpôl  , golèk ô papan séng padhang lan jembar , soal suguhan kôpi , watôn éklas mengko Rômô séng ngrampungi  “.. (.. segala pengorbanan kalau dilakukan dengan rasa iklas akan mendapat ganti …)

Rahayu,.

Jumat, 18 Oktober 2013

Peringatan


Rahayu,.
Mendapatkan peringatan ( diwelèhké )

Peringatan yang bagaimana yang disampaikan Sesepuh Ibu Ten Wahyono ?

Untuk melaksanakan Guyub Rukun Putro Romo , diperlukan banyak pengorbanan , baik secara materi non materi.  Namun jangan jadikan materi sebagai pedoman , penghalang terwujudnya  suatu acara rutin kekadhangan .
Dalam wayangan setiap 13/14 Nopember yang di selenggarakan Abdi kekadhangan di Sejiwan dalam setiap tahun nya panitia selalu tekor  atau nambeli , tombok .
Hitungan materi kapitalis mulai diperhitungkan , karena skala pioritas yang harus dikerjakan , akan memungkinkan tidak terselenggaranya Peringatan 14 Nopember 2013 dengan tradisi Gelar wayangan .
Pembangunan  Sasono Adiroso lah yang memberi peringatan bahwasanya Pembangunan sampai etermen pertama mestinya uang nya sudah habis , ternyata masih sisa banyak .
Dengan kejadian peristiwa ini ternyata merupakan peringatan ( rumôngsô diwelèhké ) …      ( Atur  Ibu Ten Wahyono , Syukuran Pembangunan Tiang beton terakhir Sasono Adiroso , Tanggal 14 Oktober 2013).
Oleh sebab itu beliau berpesan jangan perhitungkan , pengorbanan   yang telah dilakukan putro  semuanya harus iklas tanpa dipikirkan , dihitung , diskala pioritaskan  dan lainnya .

Rahayu,.

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...