Rabu, 27 April 2016

Satriyo / Wanito Sejati





Putro Satriyo/ Wanito Sejati


Bagian : 1
Putro Sejati adalah :  Putro Romo yang dilahirkan dengan Sabda  Romo Herucokro .
Sabda Putro yang dilahirkan oleh Rômô  Herucokro dinamakan : Asmð Satriyð / Wanitð Sejati .  Asmo Satriyo / Wanito Sejati  lahir , dikarenakan ada seseorang yang kepingin laku seperti Bapak M. Semono , yakni Laku Kunci , Asmô , Mijél , Paweléng dan Singkér ( Panca Gaib /  Wahyu Ekô buwônô )

Asmo Satriyo / Wanito Sejati ( diperoleh bukan Sabdo Romo Herucokro ) yang kemudian diberikan kepada seseorang untuk laku Panca Gaib  dikatakan “ bukan Putro Sejati “.
Asmo Satriyo/ Wanito Sejati yang diminta atau telah diberikan oleh Romo Kepada Putro agar supaya diberikan kepada sanak saudaranya dan Asmo tersebut belum dimijilkan , setelah Era Pudhak Sinumpet sudah tidak berlaku .   

Sehingga kalau diberikan kepada seseorang / atau dimijilkan sudah tidak bisa untuk laku Panca Gaib ( artinya sudah tidak mahanani ).  Asmo Satriyo/ Wanito Sejati  yang sudah tidak mahanani yang diberikan kepada seorang inilah yang menjadikan  : Putro Titipan , Putro akðn-2 , Putro Gadungan  , Satriyo buto , buto satriyo dan lain sebagainya .

Putro Satriyo/ Wanito Sejati


Bagian : 2
Sehingga bagi seseorang yang ingin laku setelah Era Pudhak Sinumpet , Asmo Satriyo/ Wanito Sejati  harus dengan Sabdo Asmo Satriyo/ Wanito Sejati  yang terakhir .
Asmo Satriyo/ Wanito Sejati  tesebut bisa diberikan atau dimijilkan oleh “ Putro Romo” yang mendapatkan tugas melanjutkan wulang-wuruk nya ( Gelar Jagad Anyar ) Tidak harus Romo Herucokro sendiri yang harus memijilkan .
 ( Hal ini disampaikan dan dibuktikan oleh pinisepuh dahulu yang minta langsung  Asmo kepada Romo Herucokro ketika masih sugeng  , tidak diberikan Asmo lagi , selain Asmo Sabdo yang terakhir ) .

Asmo Satriyo/ Wanito Sejati , yang diperoleh dari hasil laku Putro Romo selain Sabdo Asmo Romo Herucokro dikatakan :  “ bukan “Putro ( Satriyo / Wanito ) Sejati . Karena Seorang Putro Romo tidak dimungkinkan dapat ,  melahirkan Putro Romo dengan sabda  . Tetapi kemungkinan nya akan melahirkan seorang  Cucu Putro Romo .

Putro Satriyo/ Wanito Sejati

Bagian : 3
Bagaimana pertandanya kalau seorang Laku Panca-Gaib tersebut adalah Putro (  Satriyo / Wanito ) Sejati ?

Ada pertandanya yakni : 

1.  Asmo satriyo/ Wanito Sejati yang diperoleh benar-benar  dari Sabdo Romo Herucokro .

2.    Dapat ber komunikasi secara “ Gelar /  Gulung “ atau Sambung Rasa .
3.   Sifat  , Tingkah laku dan Tumindak atau dalam kehidupanya melaksanakan / 
     Memegang “ Kitab Suci Sejati Adamakno “ yang disebutnya dengan : “ Kekudhangan 
     Romo “. 

4. Bisa Guyub-rukun , Ranté-rinanté , menyatu dengan kadhang nya , walaupun beda         pendapat , beda  kelompok atau beda penuntun .


5. Dapat berkomunikasi  dengan  Guru Jatinya, Urip yang disebut Moho Suci , Gusti IMS .
6.  Laku pangumbahéng rðgð  : Sabar, Narimð , Tresnð , Welas Aséh dan Eklas .
7.   Laku gulung  :  Nyunsang Buwðnð balék ( jagad gedé jagad cilik  )
8. Mendapatkan bukti nyata laku ( paseksèn ) dalam menjalankan  Panca-Gaib.


Putro Satriyo/ Wanito Sejati

Bagian : 4
Bagaimana caranya untuk mengetahui bahwa : Asmo Satriyo/ Wanito Sejati dari seorang laku Panca-Gaib tersebut  mahanani dan benar Sabdo Romo Herucokro ?

Dengan Sambung Rasa secara gelar atau gulung , kalau memang benar tentunya akan ada tanda-tanda seperti tersebut diatas . Tidak harus semuanya pertanda itu  ditemukan  , kalau benar kadhang akan ada kontak secara automatik  / sambung rasanya , sudah tidak bisa dipungkiri atau disembunyikan lagi .

Mengapa bisa demikian ?

Karena yang kontak / Sambung Rasa bukan orang nya , tetapi sesama Asmo ( Satriyo/ Wanito ) sejatinya .
Rahayu ,.

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...