Minggu, 23 Oktober 2022

Tak kenal tak sayang (Kemendikbud )

Tak kenal tak sayang

Bagi Penghayat Kepercayaan , untuk mengenalkan dan mengajak untuk masuk ke Kepercayaan seperti yang dilakukan , masih dirasakan tabu.

Mengapa demikian ?

Hal ini disebabkan sudah masuk disanubari Penghayat : Bahwa ada kebebasan untuk memeluk agama dan Kepercayaan , bagi anak²nya , apabila anaknya sudah dewasa  tidak tertarik dan menolaknya.

Apalagi mengajak Saudara atau teman untuk masuk atau melakukan seperti  apa yang dilakukan  menjadi pemeluk agama dan Penghayat kepercayaan nya itu.

Pada umum nya , yang membuat ketertarikan bagi orang diluar , karena memandang kepercayaan mempunyai kelebihan .

Misalnya : Sebagai sosok dukun sakti dsb.

Dalam Wulang wuruk Romo , dikatakan mbah Slamet Sby, diibaratkan seperti :

Berupaya agar Putro mempunyai sinar yang terang.

Maka akan banyak * laron * ( binatang kecil) yang akan datang .

Bagaimana mempraktekan , mem pretasikan, memplemetasikan, menjalankan   kata² yang disampaikan Judul Pertemuan Kemendikbud tersebut diatas ?

Penghayat Kepercayaan yang merupakan Agama Asli bangsa Indonesia , sangat toleransi.

Sikap tenggang rasa , tepå selirå , sudah merupakan budaya dan telah mengkristal.

Dikatakan dan disampaikan dalam Temu di media TV  Sekjen ( Retno L )  Kapribaden , Jika orang penghayat tidak toleransi  namanya bukan Penghayat .

Tanpa sikap tersebut maka agana² tidak akan bisa berkembang di Indonesia seperti sekarang .

Bahkan memperbolehkan budaya nya untuk dijadikan syiar agamanya

" Kata tak kenal tak sayang "

Dikalangan umat beragama ada 

Persyaratan yang harus ada dan dipenuhi yaitu , " sikap toleransi militan  "  ,tanpa sikap tersebut yang terjadi Tak kenal dan sayang akan semu , tidak sepenuh hati.:

Dikalangan Forum Kerukunan Umat beragama , saya melihatnya ada kata ; "Jangan ada dusta diantara kita ".

Kepercayaan dimasukan ke Forum Kerukunan Umat Beragama di Tingkat Kabupatèn /Kodya  dengan maksud supaya kelihatan furum mempunyai kebhinekaan .

Kurang sepenuh hati , dalam memasukan di Forum FKUB , bentukan Kementerian Agama .

Ada niat yang terselubung dalam memasukan Kepercayaan.

Diantara yang belum dimiliki oleh umat beragama  adalah rasa toleransi seperti yang dimiliki para Penghayat Kepercayaan.

Sebagai contoh yang nyata bagi pemeluk² agama :

Yakni dalam perkawinan , memaksakan keluarga untuk mendapatkan jodoh dan pilihan pasangan suami isteri yang se iman , seagama .

Jarang sekali menerapkan undang² sesuai dengan aturan yang tercantum dalan Undang² Perkawinan No 1 Tahun 1974.

Cinta kasih yang diberikan oleh Tuhan YME. kepada semua umat manusia dipaksakan diatur dengan kemauan manusia yang beragama .

Didalam  undang² tersebut tidak ada aturan .

Pemaksaan kehendak melanggar difinisi perkawinan yang diatur dalam undang².Perkawinan .

Kedua : memperlakukan seseorang beda agama yang berpindah agama kalau melaksanakan perkawinan  .

Akan dikaitkan sebagai orang yang munafik jika tidak sejalan ,  sebaliknya akan menerima seseorang yang berpindah ke agamanya , sebagai anugerah dipuji bahwa orang tersebut adalah seorang yang benar dalam menentukan pilihan agama seperti agama yang di anutnya.

Senin, 17 Oktober 2022

Isine Bokor Kencono

ISINE BOKOR KENCONO

Pinisepuh Penghayat Kapribaden Ibu Ten Hartini Wahyono mengatakan kita harus selalu nyuwun  Isine Bokor Kencono.

Dengan harapan Putro² mendapatkan semua isi bokor kencono .

Oleh sebab itu digelarkan wayang Isine Bokor Kencono 1 dan Isine Bokor Kencono 2 sampai 2 malam di Sejiwan .

Agar wewayangan yang disampaikan di pagelaran tersebut dapat bermanfaat dan dimengerti yang kemudian semua isi bokor kencono 1 dan ke 2  dapat diterima oleh semua Putro Romo.

Disampaikan bahwa isinya Bokor Kencono itu adalah ;

Donga  tetulak dan Sandang pangan .

Harapan nya semua Putro dapat kecukupan Sandang dan Pangan serta terhindar  dari segala mara bahaya.

Mendapatkan ketentraman lahir bathin dan karahayon .

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...