Kamis, 31 Juli 2014

Mbekso raganiro pribadi

Mbeksô raganirô pribadi mejadi “ Kitab Panutan “

Mbesô raganirô pribadi : digunakakan saat perdana putro laku kunci , dengan patrap kunci dan patrap mijél.
Telah disampaikan bahwa mbeksô raganirô pribadi , merupakan kitab panutan . Artinya kegiatan yang dilakukan dijadikan dasar-dasar wewarah turun-menurun dari wulang wuruk Romo Herucokro .
Mengapa mbekso ragainiro pribadi bisa menjadikan wewarah turun-menurun ?
Sesepuh terdahulu setiap menuntun kadhang baru , patrap kunci dan patrap mijél nya adalah “ mbesô raganirô pribadi “ . Kadhang baru diperkenalkan dari getar rasa mulai dari ujung jari sampai dengan bisa bergerak , yang disebut dengan mbeksô atau joged.
Gerakan bagi kadhang baru tersebut dapat dipakai sebagai petunjuk bagi kadhang yang menuntunnya . Sehingga gerak mbekso raganiro pribadi merupakan dawuh nya urip , Guru jati bagi kadhang yang berlatih mengolah rasa . Yang selanjutnya dawuh urip, moho suci tidak selalu mbeksô, tetapi akan berkembang lewat panca-indera , sesama manusia , semua makluk didunia , melalui pertanda alam semesta dan rasa jati ( krenteg ) bukan karep ( tidak sama dengan keinginan ).
Kesimpulannya : mijél mbeksô raganirô pribadi adalah memperkenalkan Rasa bagi kadhang baru yang laku kunci agar dikembangkan untuk selanjutnya , sesuai kemampuannya dengan petunjuk Guru jati nya sendiri-sendiri .

: Kitab Panutan

Kitab Panutan ( Posting ulang )
….. “ Dumadinéng manungsô kabèh mau saka dénéng Rôh Suci . Déné gumelaréng nèng alam donya dadi Kitab Panutan , tegesé manungsô iku turun-manurun Kitab Suci Sejadi Admaknô iku wujud irô yekti. “ ( Dawuh Pangandikan Romo )
Kitab bisa diartikan buku , catatan atau wewarah ( dasar-dasar ajaran ) bisa ilmu pengetahuan , bisa Kerochanian , Laku , dll.
Panutan : artinya menjadikan contoh , teladan , wewarah , bisa dari nalurinya , bisa diartikan turunan , mengembangkan diri ( turun-manurun ).
Contohnya : panutan teladan :
Anak kambing, atau Anak Sapi , begitu lahir , berusaha untuk berdiri , dan mencari puting induknya , dan menyusu .Itu tidak diberikan contoh , tetapi naluri nya sudah bejalan .
Bayi yang baru lahir , dengan nalurinya bayi tersebut ngemut ( mencuap ) tangan dan kakinya , naluri orang tua karena susunya sakit diberikan lah puting susu kepada bayinya lalu menyusuinya .
Apa Arti Kitab Panutan ?
Kitab Panutan bisa diartikan , gerak psikomotorik yang telah tertanam di rasa , dan gerakan tersebut bisa dijadikan dasar-dasar ajaran ( wewarah ) di jadikan teladan laku .
Sehingga akan membentuk konsep baru dalam tata kehidupan manusia.
Kalau Panutan yang diartikan Turunan , merupakan naluri kehidupan , manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan , dan apa saja yang hidup di dunia alam semesta ini , yang psikomotorik nya secara otomatis terbentuk untuk mengembangkan diri .
Jadi naluri untuk mengembangkan diri , tuwuh manuwuh , beranak-pinak , inilah yang menjadikan sebuah konsep yang disebut : ‘‘Kitab Panutan “










Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...