Jumat, 21 Juni 2013

Laku Panca Gaib



Rahayu ,.

Dapatkah laku Panca Gaib  dicampur dengan Ibadah Memeluk Agama ?

Dawuh Romo Herucokro :  Laku kunci kalau dicampur dengan  Ibadah Agama , di ibaratkan sepeti Sinar lampu dengan halangan ( kaling-kalingan ) Atur : Mbah Slamet kadhang Surabaya  dalam  acara temu kadhang  di Perak barat 93 Surabaya.
Jadi lampu tidak dapat memancar dan bersinar dengan terang . 
Tidak ada larangan , putro tinggal pilih .

 Pertanyaan  serupa disampaikan kepada saya  , bagaimana pendapat kadhang-kadhang ?

Kalau Putro tersebut  sebelum nya , sudah melaksanakan ibadah  salah satu agama , bahkan sudah berpredikat pengasuh pondok , atau kyai  apakah  yang harus dilakukan ?

Dari  yang saya lihat  sesepuh yang  melaksanakan seperti ini ,  adalah  kd. Suroso Sunaryo Almarhum   ( Jln .Perwira 44 Surabaya ).
Sebelum menjadi Putro Romo  almarhum  adalah Pendito salah satu Agama .
Dalam kehidupannya  saya melihat  beliau  , tetap giat dan aktif dalam pertemuan  Kepengurusan Abdi kekadhangan Kapribaden  Jawa Timur , dan tetap tidak meninggal nya tugas sebagai pendito.
Bahkan kata beliau dengan  Laku Kunci  dapat  lebih memahami dan menjelaskan tugas sebagai Pendito dengan baik kepada pengikutnya .

Pendapat saya pribadi ,   ya… pilih jadi lampu yang bersinar terang .

Bagaimana kalau predikat itu sebagai pekerjaan ?
Bagaimana dihubungkan dengan melestarikan wulang-wuruk Romo Herucokro ?

Dimohon Sharingnya  barangkali ada kadhang mengalami  dapat berbagi di  forum ini.
Rahayu,.




Sharing Ibadah Agama


Rahayu,.
Sharing Laku Panca Gaib dan Ibadah Agama.

Hasil sharing pendapat kadhang , semuanya ternyata di forum fb tidak ada yang mendua , artinya melakukan Panca Gaib , ditambah Ibadah Agama.

Dari hasil sharing dapat diringkas :
Untuk menjawab pertanyaan tersebut diatas , diserahkan sepenuhnya kepada kadhang yang menjalankan .  Karena Urip akan memberi petunjuk apa sebaiknya yang dilakukan. Beribadah menurut Agama atau laku Kunci ? Atau keduanya ?. Bisa dilakukan semuanya , untuk membuktikan dan menemukan jatidiri akan mendapatkan “ tukon “ kesaksian kebenaran sejati.

Karena Putro Romo ditugaskan oleh Moho Suci  sesuai dengan kemampuan dan kodratnya . Laku kunci dapat ditengah pemeluk Agama , bahkan sebagai Ustad / Kyai , Pastur , Pendeta , pemilik pondok pesantren ,  dan  lainnya Saat sekarang sudah digerakan oleh GIMS untuk menjadi Putro Romo.
Semua bukan hal tidak mungkin kalau Putro Romo dijadikan Kitab Adamakno , karena saat ini sudah ada perubahan kearah itu.

Ibadah Agama dan ilmu belum ada jaminan untuk dapat membersihkan kerak pada semprong ,  tetapi ketekunan Laku Kunci ( kunci ning Urip ) akan membersihkan semuanya , bahkan akan menghilangkannya secara automatis .

Moho Suci telah memilih Bpk. Semono ,  diberikan Tugas Gelar Jagad Anyar dengan Panca Gaib  , yang tempoe doeloe  bagi orang Indonesia telah kehilangan jatidirinya , telah bergeser  kepada sesembahan yang tidak  benar.   Bukan berarti nenek moyang bangsa Indonesia, tidak mengenal Agama tetapi lebih dari itu , sudah mengenal Tuhan mengamalkan ajaran Budi Luhur dan laku Topo , bangsa Indonesia yang religius , bahwa semua makluk didunia diciptakan oleh Tuhan YME , kalau di Putro Romo sesembahan itu disebut : Urip , Moho Suci , Gusti Ingkang Moho Suci.

Laku kunci kalau “ Tidak “ dilakukan dengan sungguh-sungguh  “ tak akan “  punya sinar terang bahkan akan kehilangan Obor , sebagai petunjuk manusia untuk mendapatkan kesempurnaan hidup.

Kesimpulannya :  Logis dan realilstis atas pertanyaan  seseorang yang sudah memeluk agama sudah berpredikat sebagai ulama , yang baru  menjadi Putro dalam menjalankan laku Panca Gaib.
Rahayu,.

Senin Paing

Kekadangan Putro romo di hari Senin Paing dilaksanakan di daerah  masing2 dengan tata cara yang berbeda namun acaranya utama nya  adalah mem...