Cerita pewayangan lakon Bimo Suci.
Brotoseno dalam memperoleh kasampurnan ( sangkan
paraning dumadi , tirto pawirto mahening suci, manunggaling kawula Gusti )
dipertemukan dengan Sanghyang Ruci ,Sanghyang Tunggal , Sanghyang Wenang .
Di ceritakan bahwa tidak semua satriya dapat
memperoleh nya , hanya satriya Brotoseno satu-satunya yang telah mendapatkan
nya . Oleh sebab itu banyak kesatriya yang berguru kepadanya termasuk gurunya
yaitu Pandhita Durna .
Kesempurnaan dalam lakon Bimo Suci , apakah sama dengan kasampurnan dalam laku Panca Gaib ?
Didalam laku Manunggal kinanthènan sarwô mijél ( panca
gaib ) tidak dijelaskan asalnya manusia yang pertama. Sangkan paraning dumadi , dapat disampaikan
bahwa lahirnya manusia adalah dengan menyatunya rasa seorang bapak dan ibu ,
menyatukan sperma dan sel telur ( sangkan dumadi).Wulang wuruk Romo lahirnya
bayi dengan Sastro jendro dan Hayungningrat ( kakang kawah , adi ari-ari ) Yang
kesemuanya dihasilkan dan berasal dari sari-sari nya bumi yang dimakan oleh
manusia . Menurut teory kasunyatan bahwa Tuhan menciptakan alam semesta beserta
isinya , tidak hanya sepasang jumlahnya , tetapi berjuta-juta, dan ber-milyard
makluk hidup di dunia.
Makluk yang hidup di bumi sekarang adalah makluk pilihan , mempunyai
kecerdasan , kekuatan , mengembangkan keturunan dalam menaklukan keganasan
,iklim , cuaca bumi selama berjuta-juta tahun . Wulang wuruk Romo Herucokro ,
bahwa manusia hidup / Putro Romo dalam hidupnya mencari ketentraman dan
mendapatkan kasampurnan Jati setelah mati , kembali ke Moho Suci ( paraning
dumadi ) Jangan sampai sukma nglambrang yutan tahun , hinggap di batu , hewan tumbuh-2an
dan sebagainya.
Kasampurnan di buktikan dengan kembalinya raga-ke asal
usulnya ( musnahnya raga ) dan Sukma kembali ke Gusti IMS ( pembuktian :
raganya Bpk.Semono yang musnah tinggal selongsongan kain belaka )
Kembalinya Sukma ke Gusti IMS dapat dibuktikan dengan
peristiwa seorang manusia yang kemasukan Roh / Sukma seorang yang sudah mati ratusan
tahun lalu yang tidak tahu jalan dan tidak bisa kembali ke asalnya ( paseksèn
putro ) Ada juga yang tidak mau kembali dikarenakan merasa masih ada tugas , dan masih ingin merasakan kemewahan ,
melindungi mengayomi anak , cucu, dan cicitnya
,tidak mau melepaskan kekuasaan sewaktu hidup di dunia. Selama hidup
selalu menuruti keinginan kemewahan pakartinya
, tidak pernah menuruti kemauan Urip nya ( laku kasampurnan disebutnya Laku Nyunsang bawono balik , laku
Sabar, Narimo , Welas Asih )
Selama Sukma masih dipengaruhi dan dikelilingi oleh kekuasan
tritunggalnya yang kuat maka tidak akan tahu jalan menuju kasampurnan (
cerita pewayangan sukmanya Kumbokarno kesatriya
raksaksa )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar