Mendhem jeru mikul dhuwor .
( mengubur dalam mengangkat tinggi keatas )
Mendhem jeru mikul dhuwor , adalah satu istilah bagi
seorang anak kepada orang tua yang telah ditinggalkan nya.
Yang harus dikubur dalam ialah tidakan/ tingkah laku
ataupun lain nya yang tidak benar , ataupun kesalahan dilakukan sewaktu orang
tua masih hidup untuk dihilangkan, atau dimaafkan , atau tidak diungkit kembali
.
Sedangkan sebaliknya tindakan keteladanan , kebaikan ,
petunjuk wewarah , wulang wuruk , tingkah laku dan lain-lain nya ataupun disebut
kebaikan nya , diangkat , dijunjung tinggi , untuk dilaksanakan supaya
mengharumkan nama orang tua .
Istilah mendhem jeru dan mikul dhuwur , memang berlaku
bagi seorang manusia biasa .
Tetapi apakah berlaku bagi manusia terpilih seperti
Romo Herucokro ?
Kalau dilihat dari apa yang dilakukan Romo Herucokro ,
adalah keteladanan , bisa langsung atau
sanépan ( sindiran , peringatan tidak langsung ). Sepanjang hidup nya
tidak ada keteladanan tidak baik yang harus ditutupi, hanya putro yang kurang
tanggap mengatakan tindakan Romo Herucokro , ada yang kurang baik .
Sebagai
contoh : Tindakan Romo Herucokro pernah mengujungi , jalan-jalan di pelacuran
besar di kota Surabaya dengan mengajak beberapa Putro , ternyata merupakan
sindiran bagi putro yang diajak tersebut ( atur. Kd. Sukirman Sby)
Sebagai contoh lagi : Isteri Romo Herucokro , yang
lebih dari satu itupun merupakan keteladanan/ sidiran peringatan kepada Putro ,
untuk tidak melakukan nya . Apa yang dilakukan seperti sosok Romo Herucokro
dilihat putro masih ditemukan ( ribet ) masalah , apalagi kita seorang putro
yang jauh dari segala kemampuan nya, apakah mampu mengatasai kalau ada masalah
( dilihat dari gelar )
Kalau bisa melihat gulung bahwa Romo Herucokro ,
sebenarnya bisa “mancôlô putrô , mancôlô putri “ ( bisa jadi laki-laki , bisa
jadi perempuan ) . Apakah putro yakin dengan kemampuan Romo Herucokro seperti
yang saya sampaikan ? ( Atur kesaksian kd.sepuh Slamet Sby , Sarasehan Wisma
Perak Barat 93 Sby )
Kesimpulan nya tidak ada yang harus dipendhem jeru (
tindakan Romo Herucokro yang kurang baik
) yang harus ditutupi dan tidak boleh di ungkit-ungkit . Kalaupun ada itu
karena kurang tanggap nya Putro terhadap tindakan sindiran dan peringatan .
Yang ada hanya wulang wuruk laku Panca Gaib , kasampuran
, Gelar Jagad Anyar dllnya , yang harus dilestarikan dan dijalankan oleh
seorang Putro dan dijunjung tinggi.
Bagaimana dan apa yang harus dijunjung tinggi oleh
seorang putro untuk mengharumkan Romo Herucokro ?
Rahayu,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar