Memperingati Wafatnya Romo Semono , tanggal : 03 Maret 2012.
“ Serupa Tapi Tak Sama “
Rahayu ,…
Saya amati Asmo satriyo / wanito sejati , pada jamanya berbeda-beda :
Jaman Asmo nama pewayangan : kadhang harus hafal kunci , tidak boleh ditulis dan dicatat. Ada laku puasa, hari kelahiran raga, hari kelahiran satriya, dll.
Asmo Joko / Endang : kunci dihafalkan boleh ditulis , laku masih sama , ada Sesaji.
Asmo aran : Sesaji sudah kapundut Rama ( sudah diambil Romo ) Putro sudah tidak diharuskan sejaji.
Asmo Kontho Rupa/Kontho warno, Kanthi rupi/Kanthi warni : Asmo sudah ditetapkan ( disabda ), diperoleh tidak lagi sungkem minta Asmo kepada Romo. Romo sudah tidak memberikan Asmo lagi kepada putro ( mohon koreksi kalau ada kadhang yang lebih mengetahuinya )
Serupa nya > adalah meskipun Asmo itu dilahirkan lebih dahulu , dibandingkan Asmo yang sekarang yang sudah disabdakan . Itu sama , tidak ada bedanya , mempunyai keajaiban yang sama ( pada-pada mahanani )
Tak sama nya > adalah kalau Asmo sudah digabungkan dengan nama raga pribadi-pribadi putro .
“Asmo kadhang sama “ : Kontho rupa ( = ) digabung dengan Nama A , ( ≠ ) Tentu berbeda kalau digabungkan Nama B.
Ibaratnya : Asmo Sejati itu ada ditelapak tangan kanan , sedang Nama Raga ditelapak tangan kiri . Keduanya menyatu dengan sikap manembah .
Lalu membaca KUNCI ( Atur kd.Karyono Sby. Peresmian Sasono Maneges Jombang ) disinilah “arti pentingnya “Asmo Sejati harus dihayati “ agar nanti bisa komunikasi dengan “Urip”(Gusti Ingkang Moho Suci )
Asmo Sejati , mempunyai peranan yang sangat menentukan terjadinya proses Panca Gaib . Yaitu yang diberikan ( Paringan ) Romo Heru Cokro Semono .
Karena Panca Gaib hanya bisa dihayati dengan Asmo Satriyo/Wanito Sejati.
Rahayu, kadhangku ….. “ Selamat memperingati Wafatnya Romo Semono “
Sumber Atur sesepuh : “Putra Rama” iku pada , ora ana tuwa , ora ana enom , ora ana mbarep , ora ana ragil , sing mbedakake mung umure ( Putro Romo itu sama tidak ada bedanya , tidak ada yang Tua , tidak ada yang Muda, tidak ada Putro Pertama , tidak ada Putro terakhir ) .yang membedakan adalah hanya umur ( Yang dimaksud “Putro Romo” disini adalah Asmo Satriyo/Wanito Sejati ) raganya .