Rahayu ,..
Suatu saat kadhang ingin mengunjungi kadhang dekatnya namanya Bu Tein , maklum sarana komunikasi tidak punya. Sebelum berangkat Mijil minta pentunjuk . " Bu Tein ada dirumah atau tidak."
Dapat petunjuk “tidak ada dirumah “. Kurang percaya dirinya "betul atau tidak petunjuk yang diterma."
Berangkatlah menuju kerumah Bu Tein , berjalan dengan bersepeda . Belum begitu jauh dari rumah ster spedanya disrempet bus, rahayu speda masih bisa dikendalikan tidak sampai jatuh.
Jadi kerumah atau tidaknya dalam hati.?
“ Yah ! saya harus kerumah Bu Tein. Tidak selang jauh hanya ratusan meter , disrempet lagi dengan speda pedagang rengkek. Ster tidak bisa dikendalikan akhirnya jatuh terjerembah,. Masih rahayu selamat tidak apa-apa.
Oleh karena tinggal seratus meter lagi telah sampai di rumah Bu Tein berangkatlah lagi menuju kerumah .
Dan ternyata setelah sampai de depan Rumah Bu Tein “Rumah tertutup rapat dia pergi”.
Itu semua diceritakan kepada kadhang Muda :
Itu semua diceritakan kepada kadhang Muda :
Jawabnya kadhang Muda : Rasain Kung sudah diberi tahu kok ndak percaya
Diberi peringatan sampai terjerembab dalam lumpur masih kurang percaya !
Diberi peringatan sampai terjerembab dalam lumpur masih kurang percaya !
Jawabnya Ka Kung : Hanya tertawa : ha..ha haa-…….. Saya ingin Buktein…
Rahayu,….
Apakah kadhang pernah mengalaminya ?
Bagaimana menentukan “ kebenaran dawuh yang diterima “?
Apakah dawuh / petunjuk yang diterima itu harus dibuktikan ?
Apakah pearingatan / peristiwa itu tersebut diatas yang kikatakan khadang Kitab suci Alam semesta yang dipakai menjawab Romo atas pertanyaan hakim ?
Apakah umumnya demikian komonikasi kadhang Muda dengan Kadhang Sepuh di Era sekarang ?
Oke ! Bagaimana pendapat kadhang2 senua .
Admin ! berikan hadiah kepada komentator yang terbaik .Oye !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar