Mempertahankan Egoisme ( mbergudul )
bisa mendapatkan Anugerah Malapetaka,
Egoisme yang mana ?
Egoisme yang sulit untuk ditanggalkan biasanya dari olah
pakarti, dan pancaindra yang diyakini kebenarannya .
Olah pakarti dari pancaidra
bisa pemahaman , pendapat , hasil keduanya pemahaman dan pendapat
ditambah dengan Olah rasa , bisa karena terima dawuh, pangandikan kadhang sepuh
dan sebagainya.
Lalu Egoisme yang bagaimana bisa mendatangkan malapetaka ?
Dari gosok-ginosok di forum bersama , dan berdasarkan
pengalaman kadhang-kadhang dapat dikumpulkan sebagai berikut :
- Postingan BUKTEIN : Kadhang ingin membuktikan dawuh yang diterima betul / apa tidak , ternyata sebelum menemukan kebenaran , kadhang mendapatkan ujian diwujudkan dengan musibah dalam perjalanan mereka ( Kakung )
- Mendapatkan dawuh bahwa bensin speda motor habis , harus segera di isi , tetapi karena keyakinan bahwa bensin masih cukup untuk sampai perjalanan , dawuh tidak dihiraukan ( kd.Bayudhono )
- Mendapatkan dawuh untuk istirahat , berhenti sebentar , dalam mengendarai mobil tidak dihiraukan karena perjalanan tinggal selangkah . ( kd.Retna L )
- Dalam melakukan perjalanannya berkendaraan didepan dihadapkan dengan hadangan-hadangan yang sesungguhnya dimasudkan untuk tidak melanjutkan perjalanan , tetapi tidak dihiraukan dan terus dilanjutkan karena pertimbangan logika nya (kd.Dwi Daviedz)
- Masih banyak lagi yang belum tercatat dari pengalaman kadhang-kadhang semua.
Apakah harus dibuktikan dawuh yang diterima ?
Kalau ingin dibuktikan (
dalam hal bukan tidak percaya ) ternyata , dalam menuju pembuktian tesebut
telah diberikan dawuh lagi , namun cara , bentuk nya berbeda , (
berkendara, Kedaraan mogok /mati
, ban gembos ,di srempet kendaraan lain , terjatuh ) apalagi kalau kita
nggak percaya akan dawuh yang diterima tentu akan berbeda juga pembuktiannya .
Itu semua dipengaruhi Egoisme kita , pola pikir budi pakarti
dan panca indra yang tidak mau kalah , ingin kebenaran.
“ Budi pakarti dan Panca indra itu bisa-nya hanya merusak Raga
“( pangandikan kd.sepuh )
Budi pakarti / Panca indra yang bagaimana ?
Budi pakarti yang tanpa pertimbangan Rasa Jati , tidak menghiraukan dawuh , tidak menghiraukan
peringatan , tetap aja jalan , tidak memperhatikan
peringatan adamakno ( peringatan alam semesta )
Yang berarti Egoisme yang sudah tidak mau menerima
pertimbangan orang lain , tidak menghiraukan Rasa ( rasa rumangsa ) tenggang rasa , tidak bisa di elingke , di elek
ke , mbregudul sakarepe dwewe , tentu akan
di tinggalkan , di singkir ( – i – ke ), itulah yang akan menerima anugerah
malapetaka .
Jangan percaya , boleh dibuktikan , ini hanya hasil
gosok-ginosok dalam forum bersama.
Mohon ma af , nama
kadhang yang tercantum pada postingan
mudahan berkenan dihati , bukan kadhang , yang bregudul sakarepe dwewe , tetapi
Egoisme dimaksud bukan pribadi , ini semata-mata untuk pembelayaran Putro Romo semua agar bisa Guyub Rukun .
Rahayu,…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar