Jumat, 04 Mei 2012


Mempertahankan  Egoisme ( mbergudul )
bisa mendapatkan Anugerah  Malapetaka,

Egoisme yang mana ?
Egoisme yang sulit untuk ditanggalkan biasanya dari olah pakarti, dan pancaindra yang diyakini kebenarannya .
Olah pakarti dari pancaidra  bisa pemahaman , pendapat , hasil keduanya pemahaman dan pendapat ditambah dengan Olah rasa , bisa karena terima dawuh, pangandikan kadhang sepuh dan sebagainya.

Lalu Egoisme yang bagaimana bisa mendatangkan malapetaka ?
Dari gosok-ginosok di forum bersama , dan berdasarkan pengalaman kadhang-kadhang dapat dikumpulkan sebagai berikut :

  1. Postingan  BUKTEIN : Kadhang ingin membuktikan dawuh yang diterima betul / apa tidak , ternyata sebelum menemukan kebenaran , kadhang mendapatkan ujian diwujudkan dengan musibah dalam perjalanan mereka ( Kakung )
  2. Mendapatkan dawuh bahwa bensin speda motor habis , harus segera di isi , tetapi karena keyakinan bahwa bensin masih cukup untuk sampai perjalanan , dawuh tidak dihiraukan ( kd.Bayudhono )
  3. Mendapatkan dawuh untuk istirahat , berhenti sebentar , dalam mengendarai mobil tidak dihiraukan karena perjalanan tinggal selangkah . ( kd.Retna L )
  4. Dalam melakukan perjalanannya berkendaraan  didepan dihadapkan dengan hadangan-hadangan yang sesungguhnya dimasudkan untuk tidak melanjutkan perjalanan , tetapi tidak dihiraukan dan terus dilanjutkan karena pertimbangan logika nya (kd.Dwi Daviedz)
  5. Masih banyak lagi yang belum tercatat dari pengalaman kadhang-kadhang semua.

Apakah harus dibuktikan dawuh yang diterima ?
Kalau ingin dibuktikan ( dalam hal bukan tidak percaya ) ternyata , dalam menuju pembuktian tesebut telah diberikan dawuh lagi , namun cara , bentuk nya berbeda , (  berkendara,  Kedaraan mogok /mati , ban gembos ,di srempet kendaraan lain , terjatuh ) apalagi kalau kita nggak percaya akan dawuh yang diterima tentu akan berbeda juga pembuktiannya .

Itu semua dipengaruhi Egoisme kita , pola pikir budi pakarti dan panca indra yang tidak mau kalah , ingin kebenaran.
“ Budi pakarti dan Panca indra itu bisa-nya hanya merusak Raga “( pangandikan kd.sepuh )

Budi pakarti / Panca indra yang bagaimana ?
Budi pakarti yang tanpa pertimbangan Rasa Jati  , tidak menghiraukan dawuh , tidak menghiraukan peringatan  , tetap aja jalan , tidak memperhatikan peringatan adamakno ( peringatan alam semesta )

Yang berarti Egoisme yang sudah tidak mau menerima pertimbangan orang lain , tidak menghiraukan Rasa ( rasa rumangsa ) tenggang rasa , tidak bisa di elingke , di elek ke ,  mbregudul sakarepe dwewe , tentu akan di tinggalkan , di singkir ( – i – ke ), itulah yang akan menerima anugerah malapetaka .

Jangan percaya , boleh dibuktikan , ini hanya hasil gosok-ginosok dalam forum bersama.

Mohon ma af ,  nama kadhang yang tercantum pada  postingan mudahan berkenan dihati , bukan kadhang , yang bregudul sakarepe dwewe , tetapi Egoisme dimaksud bukan pribadi , ini semata-mata untuk pembelayaran Putro  Romo semua agar bisa Guyub Rukun .
Rahayu,…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...