Nyuwun panguwôsô yang bagaimana ?
Ternyata panguwoso bagi putro romo adalah kanggé
anyérnakaké tumindak éngkang luput .
Kekuasakan kita untuk menghilangkan terhadap tumindak
( apa yang dilakukan ) yang salah pada
setiap putro romo, sebenarnya kekuasaan dan pilihan yang benar adalah dengan Petunjuk Gusti IMS , pertimbangan budi luhur
hati-nuraninya .
Setiap putro romo jika sudah mendapatkan pilihan
kebenaran jangan dilanggar ( nyidrani rôsô ) akan berakibat dan mendapatkan
ketidak tentraman .
Bagi putro romo selalu menjalankan kebenaran , kalau
dalam kenyataan masih terjadi kesalahan, kuasanya perbuatan tersebut jangan
dilanjutkan . Benar salah sudah menjadi kodratnya , semua manusia harus
menjalaninya.
Tarik ulur terhadap tumindak ( apa yang dikerjakan )
yang menjadikan pilihan : ditentukan kekuasaan diri manusia semata.
Manusia diberi kekuasan yang mutlak untuk bertindak
benar atau salah , Gusti IMS tidak melarangnya .
Dawuh
pangandikan Romo :………. “ Yèn tumindaké bener
sing bakal nômpô kuwi
yektiné sôpô , nanging kôsôk-baliné, Yèn tumindaké luput
sing bakal nômpô yô,….. sôpô.”………………………
Rahayu,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar