Rahayu,--
Putro Romo dalam Kasunyatan
Kasunyatan atau
Kenyataan adalah pernyataan atau konsep
keadaan dengan sebenarnya yang bisa diterima oleh akal budi manusia .
Apakah anda bisa
memahami apa yang yang disebut Tuhan YME , Moho Suci atau Gusti Ingkang Moho
Suci ,?
Bagaimana kenyataan
nya , bagaimana perwujudan nya ?
Sebagai contoh yang
pernah disampaikan ; Konsep Urip sebagai Sesembahan.
Kosep kasunyatan Urip
sebagai sesembahan ditandai dengan gerak ( obah )
Maka manusia dapat
mudah menerima , apa yang disebut Tuhan YME, Moho Suci , Gusti Ingkang Moho
Suci, yaitu Urip dengan pertanda gerak.
Begitu pula dengan
Putro Romo , dalam kenyataan nya, tidak mungkin Bapak Semono punya Putro.
Konsep Putro dalam
Putro Romo dalam kasunyatan adalah dari
“ Sabdo Romo Herucokro “ .
Pernyataan diakui,
tidak mengakui atau mengakui dalam , kenyataannya adalah sebagai Putro Sabdo.
Apapun tingkah laku , perbuatan nya , seorang
manusia yang sudah diberikan Sabdo Asmo oleh Romo Herucokro adalah Putro Romo.
Sebaliknya seorang
manusia yang berbudi luhur , meskipun baik
perilakunya , tidak bisa dikatakan Putro Romo , kalau manusia tersebut
tidak mendapatkan Sabdo Asmo .
Disinilah kenyataannya .
Putro Romo tolok ukur
nya :
Pertama : bukan
tingkah laku , atau perbuatan , tetapi penekanan nya adalah “ Putro Sabdo “.
Kedua : tingkah laku selanjutnya akan dibimbing kearah
budi luhur oleh Urip nya masing-masing , dengan melaksanakan “ Kekudangan Romo “ Pra Satriya lan Wanita Sejati di Sabda
menjadi : “ Kitab Suci Sejati Adamakno
Wastanipun ‘ Iku wujud iro Yekti . …….. ( pratanda jenengsira putraningsun )
Dapat diringkas Putro
Romo adalah Putro kelahiran dengan Sabda , diberikan kepada seorang yang ingin
laku Panca Gaib . Putro Romo adalah Satriya dan Wanito Sejati , dengan pertanda
“ Kitab Suci Sejati Adamakno “. sebagai laku spiritualnya.
Bagaimanakah Putro
Romo yang tingkah lakunya tidak sesuai dengan Kekudhangan Romo, Urip belum membibingnya ?
Cepat atau lambat Putro
yang demikian secara otomatis akan dibimbing oleh Urip nya yang ditentukan dan dipengaruhi laku pribadinya .
Dalam mejalankan
proses laku untuk menemukan jatidiri ditentukan sendiri-sendiri oleh Urip nya.
Kadhang Putro Romo tidak bisa memaksakan kehendak , tetapi sebatas pada memberikan petunjuk dan peringatan.
Disinilah ada konsep
kemerdekaan , kebebasan .
Kemerdekan , dan
kebebasan tidak akan menjadi absulut
karena Putro Romo dalam menjalankan laku di bimbing oleh Urip nya
masing-masing.
Putro Romo di era
sekarang pada kenyataannya .
Bagaimana seorang yang
belum mendapatkan Sabdo Asmo , mendapatkan Asmo dengan caranya sendiri , menjalankan
laku Kunci , Paweling , Singkir , ( tanpa Asmo Sabdo dan di Mijil kan ) ?
Belum bisa memberikan
gambaran lakunya , karena wulang
wuruknya menjadi tidak sama. Sebenarnya Putro Romo bisa menjelaskan tetapi ,
memberikan penilaian kepada seseorang yang laku tersebut , kurang bijaksana atau tidak pada tempat nya
, kecuali penilaian itu untuk memberikan
petunjuk dan peringatan khususnya bagi “ Sesama Kadhang Putro Romo “.
Sumber : Forum
kekadhangan , Forum Bersama Kapribaden .
Rahayu,..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar