Rahayu,.
Bagaimana Setiap
Awal Gerak seorang manusia dewasa ? .
Setiap awal gerak manusia dewasa tidak lagi menggunakan rasa jati seperti
ketika masih bayi , tetapi selalu menggunakan Panca indera dan mengolah di memory otak nya dengan
pakartinya .
Bagaimana Putro Romo dalam
memahami , ônô ôpô ORA ônô ôpô Kunci , tumindak ôpô whaé kudu mijél ?
Tumindak dapat diartikan Setiap Awal Gerak .
Disampaikan diatas
gerak manusia dewasa kalau dipahami bersama diawali dari Panca indera / pakarti
dan memory di otaknya .
Sehingga Mijil seorang
Putro Romo , adalah dimulai dari
keinginan pakarti dan indera nya.
Dapatkah Mijil
dilakukan selain dimulai dari tersebut diatas ?
Apa hubungannya Mijil dengan : ônô ôpô ORA ônô ôpô Kunci ?
Padahal laku
Kunci itu adalah dengan Asmo Sejati ,
lalu Mijel ?
Dari ketiga pertanyaan
tersebut diatas dirasakan pada dasarnya jawabannya adalah :
Setiap Putro Romo “ selalu ingat dan berbuat “ untuk nyuwun pangapurô ( minta maaf ) atas perbuatan 7 lapisan raga dari sir, dat dan sifat ( kemauan , gerak dan
tindakan manusia seutuhnya ) .
Nyuwun wikcaksônô ,
Nyuwun panguwôsô ( dapat mengetahui dan melaksanakan perintah Gusti sebagai kesatria
sejati ), Nyuwun kanggé anyérnakaé ( minta kekuasaan untuk dapat melenyapkan)
perbuatan yang salah .
Kesemuanya diawali tidak
selalu dengan rasa tetapi bisa panca
idera melalui pakarti dan memory yang sudah terbentuk manusia dewasa dalam
menyatukan karsa untuk selalu ingat dan berbuat .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar