Selasa, 22 Oktober 2013

Tiru-tiru


Dawuh Pangandikan Romo Herucokro .
Putro Romo ora kena tiru-tiru .
Putro Romo tidak diperbolehkan ikut-ikutan ,meniru , mempunyai kepribadian tersendiri.

Pada dasarnya yang tidak boleh ditirukan itu , hal-hal yang merugikan orang lain .
Misalnya , memalsukan , menjiplak , bersaing tidak sehat dalam usaha , dll nya.
Kegiatan  seperti laku yang baik , boleh kita tirukan .

Dalam laku Panca Gaib , menirukan kadhang lain , memang sulit , hampir semua tidak bisa dilakukan oleh kadhang putro .
Batasan nya  karena laku  “ mendapat dawuh pribadi “  kemampuan , keahlian yang berbeda , atau  disebabkan ada pemberian tugas tersediri masing-masing putro.
( Laku Panca Gaib itu sama , perbedaan nya di pangolah dan pangrenggô )
Hal-hal yang baik yang kita lihat bisa kita tiru ,  pelajari dan kita bandingkan . ( Seperti misalnya : Kita lihat Pembangunan Sanggar Sapto Renggo , Paguyuban Sapto Darmo , yang dipakai Munas BKOK di Yogyakarta ) .
Apakah tidak boleh kita tirukan ?

Mengumpulkan dana .
Dawuh Pangandikan Romo , Putro Romo tidak boleh minta sumbangan  atau urunan untuk kegiatan apapun .
Pada dasarnya yang tidak boleh  adalah tarikan /urunan /iuran rutin , pemberian dengan pamrih , sumbangan karena  terpaksa , tidak iklas  .
Apapun namanya sebenarnya boleh  dilakukan , asal menurut rasa dan iklas .
Pemberian jangan karena pakéwoh , rasa sungkan , kalau tidak memberikan bantuan . 
Pembelian Kupon Pembangunan Sasono Adiroso berhadiah , ada pamrih mendapat hadiah dari Romo.
Iklas kah dengan pembelian kupon selembar Rp. 10.000,. ?

Ada 3 (Tiga ) kemungkinan ,
1. Ikut berperan walaupun dengan jumlah yang sedikit.
2. Perwujudan terima-kasih dengan dengan memborong kupon , karena Panca Gaib yang telah membuat ketentraman putro.
3. Pembeli Kupon mengharapkan  bantuan / hadiah dari Romo.

Ketiga-nya  benar, asalkan tidak dipaksakan menurut rasa putro masing-masing.
Bila mendapatkan hadiah tidak menjadi harapan nya , maka bisa dikembalikan lagi untuk menambah dana pembangunan ( Atur Kd.Retno Lastani-Sekjen )
Pembangunan Sasono Adiroso , sebenarnya adalah perwujudan Guyub rukun .
Cepat atau lambat , besar ,kecil , megah dan tidaknya pembangunan bukan menjadi ukuran.

Oleh sebab itu Putro Romo harus bijaksana , bisa menyikapi  , tata-cara panitia untuk mewujudkan Sasono Adiroso  atau menggali dana dalam suatu kegiatan.

Yang tidak diperbolehkan itu , karena terpaksa , mengada-ada , berpengaruh negative terhadap pelaksanaan Guyub Rukun.
Guyub rukun , gôsôk-ginôsôk , ranté-rinaté , menyatu bukan bersatu .

Putro Romo diharapkan : “ Kumpôl-kumpôl  , golèk ô papan séng padhang lan jembar , soal suguhan kôpi , watôn éklas mengko Rômô séng ngrampungi  “.. (.. segala pengorbanan kalau dilakukan dengan rasa iklas akan mendapat ganti …)

Rahayu,.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...