Rahayu,.
Mendapatkan peringatan
( diwelèhké )
Peringatan yang
bagaimana yang disampaikan Sesepuh Ibu Ten Wahyono ?
Untuk melaksanakan
Guyub Rukun Putro Romo , diperlukan banyak pengorbanan , baik secara materi non
materi. Namun jangan jadikan materi
sebagai pedoman , penghalang terwujudnya
suatu acara rutin kekadhangan .
Dalam wayangan setiap 13/14
Nopember yang di selenggarakan Abdi kekadhangan di Sejiwan dalam setiap tahun
nya panitia selalu tekor atau nambeli ,
tombok .
Hitungan materi
kapitalis mulai diperhitungkan , karena skala pioritas yang harus dikerjakan ,
akan memungkinkan tidak terselenggaranya Peringatan 14 Nopember 2013 dengan tradisi
Gelar wayangan .
Pembangunan Sasono Adiroso lah yang memberi peringatan
bahwasanya Pembangunan sampai etermen pertama mestinya uang nya sudah habis ,
ternyata masih sisa banyak .
Dengan kejadian peristiwa
ini ternyata merupakan peringatan ( rumôngsô diwelèhké ) … ( Atur Ibu Ten Wahyono , Syukuran Pembangunan Tiang
beton terakhir Sasono Adiroso , Tanggal 14 Oktober 2013).
Oleh sebab itu beliau
berpesan jangan perhitungkan , pengorbanan
yang telah dilakukan putro
semuanya harus iklas tanpa dipikirkan , dihitung , diskala pioritaskan dan lainnya .
Rahayu,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar