Sabtu, 09 Maret 2013

Sabdo Honocoroko : Sabdo berbunyi :




Rahayu,.
Sabdo  Honocoroko  : Sabdo berbunyi :

“ Rômô mangestôni , putrô-putrô kudu ngakôni Putrô Rômô

Banyak kadhang mengartikan nya pada Sabdo yang tertulis .
Yang di mengartikan Sabdo tersebut adalah : 
Putro Romo harus mengakui Putro Romo .
Kalau sudah menggunakan  sarana Kunci , Asmo , Mijil  , Singkir dan Paweling , maka  seseorang  tersebut harus mengakui Putro Romo , atau tidak malu membuat pernyataan bahwasanya  apa yang dijalankan  itu  adalah Laku Spiritual , Wulang wuruk Romo .       ( tidak malu menunjukan baju yang dipakai )

Mengakui Putro Romo itu bagaimana ?
Secara gelar kenyataanya sangat berat untuk mengakui Putro Romo , kalau tolok ukur dan pembandingnya  Laku Bapak Semono atau  Romo Herucokro .

Tingkah Laku ( tindak tanduk ) Putro Romo disini sudah di Sabdo dengan  “ Sabdô Kitab Suci Sejati Adamaknô “wastanipun iku wujodirô yekti .
Jadi Putro Romo itu diberikan  “ pertada  seperti dalam   “ Kekudhangan Romo “

Pemahaman selanjutnya : Arti “ Ngakôni “ dalam Sabdo Honocoroko , dijelaskan oleh Romo caranya harus mengayomi dan melindungi Putro Romo Sejagad .
diberikan petunjuk selanjutnya untuk melindungi dan mengayomi harus dibuatkan wadah terlebih dahulu . ( Postingan ) : Memperingati : Sabdo Honocoroko ,Cikal bakal (Preambule /Pembukaan )Berdirinya “Paguyuban Penghayat Kapribaden “

Jadi harus ada tindakan nyata dalam hal “ Ngakôni “
1.      Peri laku sehari-hari Putro Romo harus menempatkan seperti  Kitab Suci Sejati Adamakanô wastanipun iku wujudirô jekti  yang juga disebut  “ Kekudhangan Romo “
2.      Mempunyai sikap melindungi dan mengayomi terhadap semua Putro Romo se jagad , tanpa pilih kasih , status kedudukan dalam masyarakat .
3.      Sikap melindungi dan mengayomi bukan kewajiban Putro Romo yang mempunyai kemampuan  Spiritual , Material saja , tetapi  dapat diwujudkan dilingkungan paling terkecil yaitu seorang Bapak , anak dan keluarga .
Rahayu,..



Rahayu,.
Sabdo  Honocoroko  : Sabdo berbunyi :

“ Rômô mangestôni , putrô-putrô kudu ngakôni Putrô Rômô

Banyak kadhang mengartikan nya pada Sabdo yang tertulis .
Yang di mengartikan Sabdo tersebut adalah : 
Putro Romo harus mengakui Putro Romo .
Kalau sudah menggunakan  sarana Kunci , Asmo , Mijil  , Singkir dan Paweling , maka  seseorang  tersebut harus mengakui Putro Romo , atau tidak malu membuat pernyataan bahwasanya  apa yang dijalankan  itu  adalah Laku Spiritual , Wulang wuruk Romo .       ( tidak malu menunjukan baju yang dipakai )

Mengakui Putro Romo itu bagaimana ?
Secara gelar kenyataanya sangat berat untuk mengakui Putro Romo , kalau tolok ukur dan pembandingnya  Laku Bapak Semono atau  Romo Herucokro .

Tingkah Laku ( tindak tanduk ) Putro Romo disini sudah di Sabdo dengan  “ Sabdô Kitab Suci Sejati Adamaknô “wastanipun iku wujodirô yekti .
Jadi Putro Romo itu diberikan  “ pertada  seperti dalam   “ Kekudhangan Romo “

Pemahaman selanjutnya : Arti “ Ngakôni “ dalam Sabdo Honocoroko , dijelaskan oleh Romo caranya harus mengayomi dan melindungi Putro Romo Sejagad .
diberikan petunjuk selanjutnya untuk melindungi dan mengayomi harus dibuatkan wadah terlebih dahulu . ( Postingan ) : Memperingati : Sabdo Honocoroko ,Cikal bakal (Preambule /Pembukaan )Berdirinya “Paguyuban Penghayat Kapribaden “

Jadi harus ada tindakan nyata dalam hal “ Ngakôni “
1.      Peri laku sehari-hari Putro Romo harus menempatkan seperti  Kitab Suci Sejati Adamakanô wastanipun iku wujudirô jekti  yang juga disebut  “ Kekudhangan Romo “
2.      Mempunyai sikap melindungi dan mengayomi terhadap semua Putro Romo se jagad , tanpa pilih kasih , status kedudukan dalam masyarakat .
3.      Sikap melindungi dan mengayomi bukan kewajiban Putro Romo yang mempunyai kemampuan  Spiritual , Material saja , tetapi  dapat diwujudkan dilingkungan paling terkecil yaitu seorang Bapak , anak dan keluarga .
Rahayu,..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Ngapu Rasa

 Bagi putro romo itu tidak ada pengampunan . Hukum nya :  Sebab dan Akibat. Tidak ada sepura dari Gusti IMS. Kalau berbuat benar dan baik ak...