Rahayu ,
Mengendalikan Tri Tunggal :
Pangandikan Romo :
“ Tri Tunggal iku anane ora ning njobo tapi ning
njero, ora adoh saka matane ning ing candra suryane, dene tak umpamake bathara
brama tan pinuju pikiran sing waras tan pinangen-angen gede pamrih
pangarep-arep anggone lelakon, mulo lungguhing mata kabeh saben ndelok
gebyaring mesti ngujakake pepengen, kuwi ora carane putro ……. ( Catatan
Renungan kd. Arum Ono )
Dalam
bahasa Indonesia :
Tri Tunggal itu adanya di dalam , tidak diluar , tidak jauh dari Indera mata , bisa
diumpamakan dalam pewayangan Bathara Brama . Kalau lagi merasakan ketentraman ( pikiran waras ) tidak mempunyai
keinginan yang muluk-muluk , karena Indera mata selalu mengakibatkan keinginan.
Menuruti
semu apa yang diihat Indera mata dapat dikatakan bukan
Lakunya Putro Romo .
Disini
pemahamannya lebih ditekankan pada mengurangi keinginan , yang diakibatkan dari penglihatan atau mengurangi nafsu yang diakibatkan penglihatan.
Seseorang
laku bisa menjadikan
tentram jika tidak memikirkan apa-apa , tidak mempunyai
keinginan yang muluk-muluk dari lakunya , dapat diartikan “ Nrima “ ( menerima apa adanya ).
Dapat
disimpulkan Putro Romo tidak harus terpenuhi semua keinginannya, tetapi harus menerima kenyataan apa adanya. (
bersambung )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar