Rahayu,..
Era “
Pudhak Sinumpet “
Baguan: 3
Lalu bagaimana dengan yang mendapatkan Asmo
dengan cara nya sendiri-sendiri , atau Asmo dalam bentuk catatan atau Asmo sing
isih disimpen ?
Abdi Kekadhangan sebetulnya tidak ada
masalah tergantung pada diri pribadinya
masing-masing . Abdi kekadhangan hanya memberikan gambaran petunjuk laku yang
sebenarnya : bisa kita ambil dari kata sesepuh “ Wis tak Elingke “.
Bagaimana dengan pinisepuh yang punya banyak
catatan Asmo yang masih memberikan kepada kadhang baru, sehubungan ketidak
tahuan mereka ?
Sama perlakuannya yaitu di diberitahu dan
ingatkan ( Wis tak Elingke ).
Terhadap kadhang yang mendapatkan Asmo
tersebut juga diserahkan sepenuhnya apakah mau dipakai seterusnya , atau minta
Asmo dan dimijilkan kembali .
Pada kenyataan kadhang yang diberi Asmo
tersebut baik-baik saja laku dan tumindak-e
tidak mesti kalau laku nya pasti menyimpang .( atur kd.Nuryanto )
Banyak pinisepuh yang disebut Romo , sampai
saat ini ditulis juga masih ada Kadhang Putro Romo , disebut Romo , tinggal
kita mengartikan Romo yang dimaksudkan itu siapa yang bagaimana , apa seperti
Romo Semono , apa Romo seperti Bapak , apa Romo seperti sesembahan ?.
Pelestarian Wulang wuruk Romo Semono , sudah
sempurnya , sesorang yang ingin laku Panca-Gaib tinggal selanjutnya tinggal enak nya, tidak seperti jamannya sesepuh dahulu . Seorang
yang ingin Laku Panca Gaib sekarang , tinggal minta Kunci , dihafalkan , kalau
sudah mantab bahwa benar laku satu-satunya
yang diyakini , terus minta Asmo
Sabdo dengan dimijilkan oleh Kadhang Putro Romo , dan dituntunnya . Penuntun
atau yang saya sebutkan dalam postingan adalah sebagai Dosen Pembibing yang
keberadaan dan tingkatannya sama , karena sama-sama kadhang putro yang laku
Panca Gaib.
Namun demikian dalam kenyataannya untuk
menjalan Panca Gaib tidak semudah yang di laku kan atau dijalankan , untuk
memperoleh Laku Kesempurnaan atau Kasampurnan
tentu ada proses , proses-proses
dipengaruhi oleh laku pribadi seseorang , untuk mendapatkan Instan ,
Siap saji /Smat tidak semua orang bisa.( atur.kd.Bayudhono
)
Bahkan ada sampai tahunan , puluhan tahun bahkan sampai meninggal dunia belum
mendapatkan Asmo untuk laku Panca Gaib ( atur.kd. Suprih H )
Bagaimana dengan menggunakan Asmo yang kosong , palsu , asli , kopyokan , catatan asmo yang masih disimpan , atau yang bisa mendapatkan Asmo sendiri. dll. ?
( sumber : forum bersama
kekadhangan , kapribaden )
Abdi kekadhangan tetap wajib memberikan bimbingan , kearah
yang sesuai dengan wulang wuruk Romo Herucokro , bila yang bersangkutan
berkeinginan atau menghendaki laku yang
sebenarnya
. Ibaratnya
“ tidak ada sumur mencari timbo-nya “
( atur kd.sepuh , waktu Romo Herucokro diminta datang ke Istana Presiden
)
Jadi tidak ada paksa an keharusan untuk mengikuti aturan , bimbingan , atau arahan dari Abdi kekadhangan Paguyuban
Penghayat Kapribaden .
Rahayu,.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar